Lepas Julukan DKI, Jakarta Diprediksi Masih Jadi Pusat Perputaran Uang Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengumumkan ibu kota negara akan dipindah dari Jakarta ke Penajam Paser Utara & Kukar, Kalimantan Timur. Lalu bagaimana nasib Jakarta ke depannya setelah kehilangan predikat sebagai Ibu Kota?
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengungkapkan secara garis besar tidak akan banyak yang berubah dari Jakarta. Meski tidak lagi menyandang status sebagai pusat pemerintahan dengan julukan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).
Sebab, kata dia, pemerintahan yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis masih akan berada di Jakarta. Meski bukan lagi menjadi Ibu Kota, Jakarta tetap akan menjadi urat nadi ekonomi dan bisnis Indonesia.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kenapa DKI Jakarta diganti jadi DKJ? DKJ adalah Kepanjangan dari Daerah Khusus Jakarta Diubah Setelah Pindah IKN.
-
Ibu kota negara mana yang mirip dengan Jakarta? Ibu kota negaranya mirip banget dengan Jakarta, ketiga, transportasi umumnya juga mirip banget seperti Trans Jakarta. Nama ibu kota tersebut sama dengan nama negaranya, hanya ditambahkan kata 'city' di belakangnya.
-
Bagaimana Jakarta dan IKN akan berbagi fungsi? Sesuai dengan skenario yang nantinya dipilih, salah satu kota dapat berperan sebagai ibukota secara legal (de jure), sedangkan kota lainnya menjalankan kegiatan administrasi pemerintahan nasional (de facto), dan masing-masing kota didesain untuk melaksanakan fungsi utama tertentu.
"Pusat pemerintahan yang berkaitan dengan layanan bisnis akan tetap di Jakarta," kata Bhima kepada Merdeka.com, Senin (26/8).
Dia mencontohkan, beberapa lembaga yang berkaitan dengan bisnis yang kemungkinan besar tidak akan ikut hijrah ke Kalimantan adalah Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Saya asumsikan Gedung BI pusat, OJK dan BKPM misalnya tidak akan pindah ke ibu kota baru. Kalau ikut pindah bisa memperlambat proses izin dunia usaha, jangan sampai terjadi inefisiensi," ujarnya.
Selain itu, dia memperkirakan meski Ibu Kota telah berpindah ke luar Jawa, namun pergerakan uang beredar masih akan berpusat di Jawa, khususnya kota Jakarta.
"70 persen uang beredar secara nasional tetap di Jakarta. Jadi akhirnya pemerintah sendiri yang kesulitan berkoordinasi. Misalnya kementerian keuangan di kalimantan timur, tapi BI nya di Jakarta. Kan koordinasi lebih susah. Ongkos juga jadi lebih mahal," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DKI Jakarta akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaPemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara hanya memindahkan fungsi dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menegaskan, Jakarta akan tetap menjadi kota yang paling penting secara ekonomi meskipun Ibu Kota berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaRencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaHeru Budi berujar, terdapat dua nama yang masih didiskusikan di pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaLantas, benarkah Jakarta bukan lagi Ibu Kota sejak 15 Februari 2024? Simak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya"Masih DKI, Daerah Khusus Ibu Kota," tegas Pj Gubernur Jakarta Heru Budi
Baca SelengkapnyaIa justru mendorong nantinya tak hanya ada Pilgub melainkan juga Pilwalkot di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaPemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaJakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.
Baca Selengkapnya