Lewat 3 pelabuhan, beras impor diperkirakan masuk bulan depan
Merdeka.com - Pemerintah menunjuk Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton pada Februari 2018. Beras tersebut nantinya akan didatangkan secara bertahap ke Indonesia.
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga pelabuhan untuk menerima beras impor. Ketiga pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Belawan di Medan, Pelabuhan Batam di Batam, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
"Impor masuk ke Pelabuhan Medan, Batam, Jakarta. Jadi didatangkan secara bertahap. Kalau jumlahnya tergantung jenis kapalnya, kalau kecil berarti yang datang jumlahnya kecil dulu. Kalau kapal besar bisa muatannya banyak," ujar Djarot di Hotel Aston, Jakarta, Selasa (16/1).
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
Djarot mengatakan, untuk menjaga impor beras tidak disalahgunakan pihaknya memperkuat pengawasan di lapangan. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di lapangan.
"Direktur Pengadaan minta 100 lebih satker (satuan kerja) nanti akan kami penuhi terus. Saya ingin punya satker didedikasikan untuk menyerap," jelas Djarot.
Selanjutnya, untuk melakukan distribusi beras kepada masyarakat, Bulog akan menyiapkan 150 orang petugas yang langsung berhubungan dengan pelanggan atau sales force. Petugas tersebut nantinya akan dikirim ke berbagai daerah terutama daerah yang bukan penghasil beras.
"Kan kemarin Bulog dikritik, katanya Bulog cuma mau jual ke pedagang besar, tidak mau ke pedagang kecil, apalagi masyarakat. Makanya tahap pertama kami siapkan 150 sales force, beberapa hari ini mereka akan dikirim ke daerah," jelasnya.
Djarot menambahkan, dalam melakukan pengawasan, Bulog telah menyiapkan 60 orang Presiden Auditor yang akan bekerja langsung di bawah satuan pengawasan nasional dan pengawas internal Bulog, sehingga independensinya bisa terjaga.
"Orang-orang itu akan ditempatkan di objek pemeriksaan. Mereka akan jadi pengawal kebijakan pusat. Ini semua dilakukan untuk mengurangi kebocoran yang akhirnya perusahaan ini jadi tidak efisien," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaSatgas pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Bulog diwajibkan bayar denda hingga Rp350 M
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tengah berkunjung ke India untuk menjajaki kerja sama impor beras.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak sangat padat akan arus masuk barang impor.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya