Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lewat akuisisi, Kimia Farma lebarkan sayap bisnis ke Arab Saudi

Lewat akuisisi, Kimia Farma lebarkan sayap bisnis ke Arab Saudi Kimia Farma ekspansi ke Arab Saudi. Istimewa ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Kimia Farma (Persero) Tbk gencar mengembangkan aktivitas bisnis di lingkungan nasional maupun internasional. Tidak hanya memperluas jaringan ritel farmasi di berbagai wilayah di Indonesia, kini, Kimia Farma mulai merambah industri farmasi di Arab Saudi dengan mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa), salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang bergerak di bidang kesehatan.

Kimia Farma melakukan akuisisi saham Dawaa melalui penyertaan modal atau investasi sebesar SAR 38 juta (dalam Arab Saudi Riyal) dengan skema pemesanan saham baru (Share Subscription). Dengan demikian, Kimia Farma menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham sebesar 60 persen.

Oleh karena itu, saat ini, Dawaa memiliki nama Kimia Farma Dawaa dan perusahaan joint venture ini menjadi entitas anak baru di Kimia Farma Group.

Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir dan Chief Executive Officer MBM, He Lord DR. Mahfouz Bin Marei Bin Mahfouz CBE, FRSA, GCMLJ telah melakukan Penandatangan Shareholder Agreement bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta. Aksi korporasi ini sekaligus menandai beroperasinya Kimia Farma Dawaa secara efektif di bulan ini.

"Sudah saatnya Kimia Farma memperbesar pasar untuk skala global. Sebagai BUMN farmasi, Kimia Farma tidak hanya hadir untuk masyarakat di negeri sendiri. Akan tetapi juga hadir di luar negeri. Ekspansi bisnis ini sekaligus untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam melayani kebutuhan pelayanan kesehatan Jemaah Haji dan Umrah Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, serta melayani Warga Negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi," ucap Honesti Basyir dikutip dari keterangannya di Jakarta, Senin (5/3).

Untuk menjalankan kegiatan perdagangan atau wholesale farmasi, kosmetik, alat medis dan pengelolaan apotek (ritel), Dawaa didukung oleh jaringan apotek sebanyak 31 gerai, yang terdiri atas 10 gerai di Mekah dan 21 gerai di Jeddah. Di samping itu, terdapat 2 Distributor Center di Mekah dan Jeddah.

Kimia Farma memilih Arab Saudi sebagai pintu masuk penetrasi pasar ke wilayah Timur Tengah atau Middle East sebab prospek bisnis kesehatan di Arab Saudi cukup menjanjikan dengan estimasi nilai pasar farmasi sebesar USD20 miliar (dalam Dolar Amerika Serikat) di tahun 2020.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024

Untuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.

Baca Selengkapnya
Dijual ke Arab Saudi dan Singapura, 49 Persen Saham Bandara Kertajati Bakal Dikuasai Asing
Dijual ke Arab Saudi dan Singapura, 49 Persen Saham Bandara Kertajati Bakal Dikuasai Asing

Nantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
Kimia Farma Berhasil Bukukan Pendapatan Kuartal I Sebesar Rp4,95 Triliun
Kimia Farma Berhasil Bukukan Pendapatan Kuartal I Sebesar Rp4,95 Triliun

Pendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.

Baca Selengkapnya
Calon Investor Arab Saudi Mau Caplok 20 Persen Saham BSI
Calon Investor Arab Saudi Mau Caplok 20 Persen Saham BSI

Masuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.

Baca Selengkapnya
Genjot Bisnis Tembaga, Delta Dunia Makmur Tambah Porsi Saham di Asiamet
Genjot Bisnis Tembaga, Delta Dunia Makmur Tambah Porsi Saham di Asiamet

Proyek Tembaga BKM Asiamet di Kalimantan Tengah telah menyelesaikan tahap Studi Kelayakan.

Baca Selengkapnya
Shell Jual Blok Masela Rp 4,87 T, Pertamina Borong Saham 20 Persen
Shell Jual Blok Masela Rp 4,87 T, Pertamina Borong Saham 20 Persen

Shell merilis nilai peralihan hak partisipasi, atau participating interest (PI) 35 persen di proyek Blok Masela kepada Pertamina dan Petronas.

Baca Selengkapnya
MedcoEnergi Selesaikan Akusisi 20 Persen Saham di Blok 60 dan 48 Oman
MedcoEnergi Selesaikan Akusisi 20 Persen Saham di Blok 60 dan 48 Oman

Keduanya berlokasi di darat, tepatnya di bagian barat Oman dekat perbatasan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat

Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.

Baca Selengkapnya
Anak Usaha Aldiracita Sekuritas Kolaborasi dengan Value Partner Group Penuhi Kebutuhan Industri Manajemen Aset
Anak Usaha Aldiracita Sekuritas Kolaborasi dengan Value Partner Group Penuhi Kebutuhan Industri Manajemen Aset

Kolaborasi memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dan memanfaatkan potensi kawasan untuk pertumbuhan dan pembangunan jangka panjang.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Bagi-bagi Dividen Rp 635,5 Miliar
XL Axiata Bagi-bagi Dividen Rp 635,5 Miliar

Selain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.

Baca Selengkapnya
MIND ID Caplok 14 Persen Saham Vale, Menteri ESDM: Yang Penting Ada Harga Spesial
MIND ID Caplok 14 Persen Saham Vale, Menteri ESDM: Yang Penting Ada Harga Spesial

Vale sepakat melepas 14 persen saham Vale Indonesia (INCO) ke MIND ID.

Baca Selengkapnya