Lewati Capaian 2019, Penerimaan Bea Cukai per 11 Februari 2020 Tembus Rp9,79 T
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan mencatat penerimaan bea dan cukai hingga per 11 Febuari 2020 sebesar Rp9,79 triliun. Angka ini setara dengan 4,39 persen dari total target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp221,9 triliun.
"Jadi penerimaan per 11 Febuari Rp9,79 triliun. Ini lebih tinggi dibanding periode yang kemarin hanya sebesar 2,52 persen," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, di DPR, Jakarta, Rabu (12/2).
Heru merincikan, dari penerimaan bea cukai sebesar Rp9,79 triliun tersebut, terdiri dari beberapa penerimaan diantaranya bea masuk, cukai dan juga bea keluar. Untuk bea masuk sendiri tercatat sebesar Rp3,87 triliun, kemudian penerimaan cukai sebesarRp5,63 triliun dan bea keluar sebesar Rp278 miliar.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Mengapa Gunungkidul menargetkan PAD wisata Rp28,9 miliar? “Sementara target perolehan PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar di 2023. Adapun target wisatawan sebanyak 4.117.190 orang,“ ujar Sukmono.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
Adapun penerimaan bea masuk sebesar Rp3,87 triliun atau setara dengan 9,70 persen dari target APBN 2020. Capaian ini lebih rendah dibanding capaian 2019 periode yang sama yaitu sebesar 10,34 persen.
Sementara untuk penerimaan cukai sebesar Rp5,63 triliun itu setara dengan 3,12 persen dari target APBN 2020). Capaian ini namun lebih tinggi dibanding capaian 2019 periode yang sama yaitu sebesar 0,50 persen.
Sedangkan, pendapatan untuk bea keluar sebesar Rp278 miliar setara dengan 10,70 persen dari target bea cukai di APBN 2020. Capaian ini juga lebih tinggi dibanding capaian 2019 periode yang sama yaitu sebesar 9,68 persen.
Berkat Rokok, Kinerja Penerimaan Bea Cukai 2019 Tembus Rp213 Triliun
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengapresiasi kinerja jajaran Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) yang cukup baik sepanjang 2019. Di mana, penerimaan bea dan cukai hingga akhir 2019 berhasil tembus Rp213,1 triliun, atau melampaui target yang ditetapkan senilai Rp208,8 triliun.
"Untuk bea dan cukai di 2019 masih cukup baik kinerja dan itu terlihat dari penerimaan dari cukai hasil tembakau," katanya dalam konferensi pers APBN Kita di Kantornya, Jakarta, Selasa (7/1).
Berdasarkan catatan penerimaan cukai hingga akhir Desember 2019 senilai Rp172,3 triliun atau tumbuh 8 persen. Realisasi tersebut melebihi target yang ditetapkan dalam APBN senilai Rp165,5 triliun. Adapun kinerja setoran tersebut sebagian besar ditopang oleh penerimaan cukai hasil tembakau (CHT).
Setoran CHT hingga akhir Desember 2019 sebesar Rp164,8 triliun. Realisasi penerimaan tersebut melebihi target yang ditetapkan dalam anggaran negara yang mencapai Rp158,8 triliun. Kemudian, penerimaan cukai dari minuman mengandung etil alkohol (MMEA) hingga tutup tahun anggaran mencapai Rp7,3 triliun. Jumlah tersebut melebihi target yang di patok dalam APBN 2019 senilai Rp5,9 triliun.
Adapun penerimaan cukai dari etil alkohol (EA) hingga akhir Desember 2019 mencapai angka Rp120 miliar. Realisasi penerimaan tersebut masih di bawah target APBN 2019 yang sebesar Rp160 miliar.
"Kinerja baik bea cukai di sektor cukai ini juga didukung oleh penindakan atas peredaran rokok ilegal yang berhasil ditekan dari yang di atas 7 persen dan sekarang kita minta peredaran rokok ilegal di bawah 3 persen," paparnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaBea Cukai menopang postur APBN sepanjang tahun 2023
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaTarget tahun 2024 naik menjadi sebesar Rp659,45 miliar.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaTarget penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan target penerimaan di tahun 2022 sebesar Rp138,06 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca Selengkapnya