LG dan Tesla Tertarik Gabung Proyek Baterai Kendaraan Listrik Indonesia
Merdeka.com - Ketua Tim Percepatan Pengembangan Industri Electric Vehicle Battery (EV Battery), Agus Tjahajana, menyinggung soal beberapa calon mitra holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah bendera Indonesia Battery Holding (IBH). Salah satunya adalah perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla.
Tesla menyatakan minatnya menjadi mitra baru-baru ini, sehingga pihaknya masih mempelajari apa yang diinginkan Tesla.
"Mengenai Tesla sama seperti LG, kita sedang dalam tahap negosiasi. Kita sedang mencari dan ingin mengetahui ketertarikan Tesla apa," kata Agus dalam diskusi virtual EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia, pada Selasa (2/2).
-
Bagaimana Tesla membayangkan mobil masa depan? Nikola Tesla memvisualisasikan kendaraan yang mampu beroperasi secara mandiri dan membuat keputusan sendiri. Ia menggambarkan fungsi mobil self-driving, drone, dan robot otonom.
-
Apa pekerjaan yang ditawarkan Tesla? Tesla menawarkan peluang kerja jarak jauh yang dilansir dari tododisca, akan digaji hingga $270.000 per tahun atau sekitar Rp. 4,2 miliar per tahun.
-
Apa yang ditawarkan Tesla di Indonesia? Di Indonesia, ada beberapa model mobil Tesla yang tersedia, semuanya diimpor oleh Importir Umum (IU) bernama Prestige Motorcars.
-
Siapa yang mencari pekerja di Tesla? Saat ini, Elon Musk sedang mencari orang dari dari seluruh dunia dengan bakat yang mereka punya.
-
Kenapa harus kerja di Tesla? Ada beberapa alasan yang bisa menjadi acuan untuk kerja di Tesla, yakni lingkungan kerja yang inovatif, bisa menikmati peluang kerja dari rumah secara global, mendapatkan gaji yang tinggi dengan manfaat komprehensif, memiliki akses pelatihan lebih lanjut dan proyek yang menantang, serta tentunya bisa bergabung dengan misi untuk mempercepat transmisi energi berkelanjutan di seluruh dunia.
-
Apa yang Tesla kembangkan? Akhirnya ia memutuskan untuk mengembangkan arus listrik bolak-balik atau Alternating Current (AC).
Menurut Komisaris Utama MIND ID itu, Tesla menunjukkan ketertarikan terhadap sistem penyimpanan energi (Energy Storage System/ESS). "Salah satu yang kami tanggap itu, Tesla ingin masuk ke ESS," sambungnya.
Sementara mengenai LG, perusahaan asal Negeri Ginseng itu meminta agar ketersediaan bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik dapat terjamin di Indonesia. Persyaratan ini juga untuk memastikan investasi LG tidak akan sia-sia nantinya.
"LG ingin selama dia produksi maka bahan bakunya ada, dan saya kira itu sesuatu yang wajar. Karena semua mitra itu takutnya 10 sampai 20 tahun sudah habis, jadi mereka ingin memastikan bahan baku cukup supaya investasi tidak sia-sia," jelas Agus.
Saat ini ada tujuh calon mitra untuk menjadi investor selain Tesla dan LG, termasuk Samsung dan Contemporary Amperex Technology (CATL). Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 13,4 miliar hingga USD 17,4 miliar untuk mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadirnya pabrik katoda LG di Batang menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah Thailand saat ini sedang menunggu kabar dari Tesla, mengenai apakah akan membatalkan rencana untuk berinvestasi di Negeri Gajah Putih
Baca SelengkapnyaElon Musk sempat buka kemungkinan untuk menyalurkan sejumlah investasi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah beberapa kali mengajak Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Mulai dari investasi kendaraan listrik hingga layanan satelit.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek ini menunjukkan kecepatan dan ambisi Vale Base Metals di bawah kepemimpinan CEO Deshnee Naidoo dan Chairman Mark Cutifani.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, masuknya BYD ke Indonesia tak menjadi halangan bagi Tesla untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk menjemput investasi pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan pengenaan bea masuk atau pajak impor untuk completely built up (CBU) mobil listrik 0 persen diharapkan bisa dikeluarkan tahun ini.
Baca SelengkapnyaGWM saat ini tengah gencar memasarkan mobil hybrid. Bagaimana tanggapannya tentang insentif mobil hybrid?
Baca SelengkapnyaAdopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan pembangunan ekosistemnya termasuk kebijakan yang berpihak dan fasilitas catu daya baterainya.
Baca Selengkapnya