Libur Nataru, Ujung Pandang Kalahkan Bali Sebagai Daerah Paling Banyak Dikunjungi
Merdeka.com - Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengungkapkan terjadi peningkatan penumpang pada liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (nataru). Sampai dengan 29 Desember 2020, jumlah penumpang di 15 Bandara Angkasa Pura I mencapai 1.230.488 orang.
Adapun tiga kota yang mencatatkan pertumbuhan trafik tertinggi, antara lain Ujung Pandang dengan 259.418 penumpang. Menyusul setelahnya, Surabaya dengan 226.041 penumpang, dan Denpasar 150.495 penumpang.
"Biasanya Denpasar melayani trafik tertinggi tapi memang karena tidak adanya penerbangan internasional maka posisinya tidak lebih baik dari Ujung Pandang dan Surabaya," kata Faik dalam Virtual Press Conference Angkasa Pura Airports, Rabu (30/12).
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Kapan puncak arus balik libur natal dan tahun baru 2025? Untuk arus balik, puncak diprediksi akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025.
-
Mengapa penumpang bisa merayakan tahun baru dua kali? Fenomena ini terjadi karena perbedaan zona waktu dan keberadaan International Date Line (IDL), garis imajiner yang membentang di sekitar meridian ke-180 di Samudra Pasifik.
-
Siapa yang ramai naik kapal di Lebaran? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa kunjungan kapal pesiar akan meningkat? Sementara, Ardhy Wahyu Basuki selaku Regional Head 3 Pelindo mengatakan kunjungan kapal pesiar atau cruise sendiri diprediksi akan bertumbuh pertengahan Oktober sampai akhir tahun 2023.
-
Kenapa jumlah pemudik 2024 meningkat? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Faik menjelaskan, pada periode nataru ini (18-29 Desember 2020), rata-rata penumpang yang dilayani di 15 Bandara AP I adalah sekitar 102.541 penumpang. Naik sekitar 5 persen dibandingkan rata-rata harian sebelum nataru (1-15 Desember 2020) sebanyak 97.526 penumpang.
"Jadi artinya ada peningkatan periode Desember awal, kemudian masuk ke periode nataru ini. Namun peningkatannya tidak terlalu signifikan, mungkin sekitar 5 persen," ungkap dia.
Faik menilai, peningkatan yang tipis ini seiring dikeluarkan SE Satgas Covid-19 nomor 3 tahun 2020, dibarengi dengan SE dari Kementerian Perhubungan nomor 22 tahun 2020. Di mana, ada pengetatan terkait dengan aturan penumpang yang akan menggunakan angkutan udara.
"Namun demikian, walaupun ada pengetatan kenyataannya dari sisi jumlah penumpang yang diangkut ini meningkat," pungkas dia.
Cerita Bos Angkasa Pura I soal Trafik Pesawat Sempat Anjlok 99 Persen
Direktur Utama Angkasa Pura(AP) 1, Faik Fahmi bercerita bahwa trafik penerbangan sempat turun sampai 99 persen, terutama di bulan Mei. Ini merupakan dampak nyata pandemi covid-19.
"Jadi saya kira ini merupakan satu krisis yang berdampak signifikan, kalau kita melihat pada karakteristik industri di aviasi yang sebenarnya sangat bergantung dengan reputasi, artinya regulated harus diatur karena sangat konsen dengan masalah safety and security," kata Faik dalam webinar bersama The Habibie Center, Rabu (15/7).
Menurutnya, dari krisis ini yang bisa dipelajari adalah, bahwa sebagai pengelola bandara sangat tergantung pada jumlah trafik penerbangan yang beroperasi di bandara.
Dia menyebutkan, AP 1 saat ini mengelola 15 bandara, yang dalam keadaan normal trafiknya rata-rata melayani sekitar 7,5 juta penumpang per bulannya, atau 250.000 penumpang perharinya.
Namun, di saat pandemi trafik penerbangan menurun drastis hingga 99 persen, apalagi di bulan Mei sudah tidak melayani penerbangan, karena adanya kebijakan dari Pemerintah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing, dan lainnya.
"Trafik di Angkasa Pura 1 ini, jadi krisis dimulai pada awal 2020. Namun sebenarnya di periode Januari-Februari kita masih bertahan dengan trafik yang cukup baik, penerbangan domestik dan internasional cukup stabil dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaKebijakan penambahan penerbangan tambahan atau extra flight sendiri tidak bisa dilakukan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaPuncak arus Natal tanggal 22 Desember 2023, dan puncak arus Tahun Baru tanggal 29 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang akan meningkat di Bulan Desember 2024 dengan adanya Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut, seiring dengan prediksi korporasi di periode libur sekolah dan libur lebaran haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai pada semester pertama 2024 mencatatkan 11.259.019 penumpang dan 68.202 pergerakan pesawat.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaDari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaProgram transformasi yang dicanangkan oleh InJourney dilakukan secara fundamental yang meliputi aspek premises, process, dan people.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik pertama akan dimulai pada Jumat tanggal 22 Desember 2023 atau H-3 sebelum Natal,"
Baca SelengkapnyaIxfan bilang, tanggal favorit sementara yang dipilih pelanggan untuk mudik Nataru yaitu 19-25 Desember 2024 dengan kapasitas rata-rata di atas 70 persen.
Baca Selengkapnya