Lima Alasan Generasi Sandwich Terjun ke Investasi SBN dan Reksa Dana
Merdeka.com - Sandwich generation pada dasarnya merujuk pada seseorang yang memiliki peran ganda untuk bertanggung jawab atas kehidupan generasi di atasnya, yakni orangtua atau keluarga yang membesarkannya, serta generasi di bawahnya, yaitu anak-anak alias keluarga yang sedang dia besarkan.
PR & Corporate Communication Lead Bibit, William mengatakan bahwa banyak di antara pengguna Bibit yang merupakan bagian dari generasi sandwich. Meski di satu sisi memiliki tanggungan yang tidak ringan, di sisi lain para generasi sandwich juga memiliki impian dan tujuan keuangan yang sedang mereka bangun dan coba wujudkan.
Menurut William, sedikitnya ada lima alasan mengapa generasi sandwich memilih berinvestasi di di SBN dan Reksa Dana. Pertama, Bibit adalah aplikasi investasi yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, masyarakat dapat berinvestasi dengan tenang.
-
Apa saja tantangan keuangan yang dihadapi generasi sandwich? Generasi sandwich menghadapi tantangan finansial yang kompleks, dengan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, merawat orang tua, serta mendukung keluarga.
-
Bagaimana cara generasi sandwich mengelola keuangan agar stabil? Dengan pengelolaan keuangan yang disiplin dan cermat, generasi sandwich dapat mencapai stabilitas finansial dan mengurangi risiko masalah keuangan di kemudian hari.
-
Siapa yang memberikan saran investasi bagi generasi sandwich? Menurut CEO PT Cerdas Keuangan Indonesia, Mohamad Andoko, langkah pertama yang penting adalah menyusun anggaran pribadi yang realistis, termasuk alokasi dana untuk orang tua, dan memastikan konsistensi dalam mengelola cash flow.
-
Kapan generasi sandwich harus mulai berinvestasi? Andoko memberikan saran kepada generasi sandwich untuk mulai melakukan investasi, meskipun dengan dana yang terbatas.
-
Mengapa generasi sandwich mengalami stres? Generasi Sandwich terperangkap di tengah mengasuh anak-anak dan orang tua mereka yang menua secara bersamaan, para pengasuh ini mengalami tingkat stres yang tinggi.
-
Mengapa generasi sandwich harus punya dana darurat? Selain itu, Andoko menekankan pentingnya memiliki dana darurat yang mencakup 3-6 kali pengeluaran bulanan untuk mengantisipasi keadaan darurat tanpa mengganggu anggaran utama. Dana darurat ini juga berfungsi untuk mencegah generasi berikutnya menanggung beban finansial di masa depan.
Kedua, karena generasi sandwich sibuk memikirkan keluarga mereka, terkadang mereka lupa atau bahkan tidak tahu seperti apa profil risiko mereka atau instrumen investasi apa yang paling optimal dengan tujuan keuangan mereka. Di Bibit, pengguna bisa berinvestasi sesuai dengan profil risiko dengan dibantu oleh Robo Advisor Bibit yang teruji secara ilmiah serta bisa dimanfaatkan secara gratis.
Ketiga, ada fitur Goal Setting yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan investasi lebih terarah dalam rangka mencapai tujuan keuangan. Sebagai contoh, untuk generasi sandwich yang bermaksud mengumpulkan dana pendidikan anak sebesar Rp150 juta dalam waktu lima tahun ke depan, fitur Goal Setting Bibit dapat menghitungkan berapa jumlah uang yang perlu diinvestasikan setiap bulannya.
Hidup Penuh Ketidakpastain
Keempat, di tengah hidup yang penuh dengan ketidakpastian dan berbagai kemungkinan, generasi sandwich dapat dengan tenang menyimpan dana darurat atau emergency fund mereka di Bibit. Lewat kolaborasi dengan Bank Jago, Bibit telah menghadirkan fitur Instant Redemption (pencairan instan).
Kalau biasanya pencairan reksa dana memerlukan waktu 1-7 hari kerja, para pengguna Bibit yang sudah terhubung dengan Bank Jago atau Bank Jago Syariah bisa mencairkan investasi reksa dananya serta menerima dana penjualannya dalam hitungan detik, termasuk di tanggal merah dan hari libur.
Terakhir, selain produk reksa dana konvensional, generasi sandwich juga bisa berinvestasi di berbagai pilihan produk reksa dana Syariah di Bibit. Untuk memulai investasi pun sangat sederhana dan bisa dengan dana minimum (Rp100 ribu dan bahkan Rp10 ribu).
"Karena berinvestasi itu bukan hanya persoalan satu dua hari, masyarakat membutuhkan mitra yang kredibel dan terpercaya untuk membantu mereka. Dalam hal ini, Bibit merasa sangat terhormat karena menjadi pilihan utama generasi sandwich dalam berinvestasi," tutup William.
(mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Umumnya mereka yang tergabung sebagai generasi sandwich kerap merasa kesulitan dalam mengelola keuangan hingga mempersiapkan dana pensiun.
Baca SelengkapnyaMenanggung hidup anak serta orangtua merupakan tantangan yang dialami oleh sandwich generation. Untuk mencegah masalah, persiapan matang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaApa penyebab fenomena yang satu ini ya? Cari tahu bersama, yuk!
Baca SelengkapnyaPandangan akan masa pensiun yang ideal memerlukan pondasi kuat dalam perencanaan finansial.
Baca SelengkapnyaSandwich generation bisa dialami oleh siapapun, baik yang muda maupun yang dewasa dan perempuan ataupun laki-laki.
Baca SelengkapnyaBerikut curhatan seseorang yang akhirnya bisa menabung usai menjadi 'Sandwich Generation'.
Baca SelengkapnyaGenerasi sandwich terbanyak berasal dari generasi milenial, yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000.
Baca SelengkapnyaBaswedan mengatakan negara mempunyai tanggung jawab untuk membantu generasi sandwich.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut Roswita juga berharap nantinya peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat dengan mudah melakukan investasi melalui aplikasi Jamsostek Mobile
Baca SelengkapnyaMemanfaatkan bonus demografi yang akan berlangsung hingga 2035 akan menjadi peluang RI keluar dari situasi ini.
Baca SelengkapnyaAntusiasme itu tidak hilang bahkan ketika orang mencapai tingkat kekayaan yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya