Lima negara dengan ekonomi terburuk 2013 versi IMF
Merdeka.com - Dana Moneter Internasional (IMF) merilis daftar negara dengan kinerja ekonomi terburuk sepanjang tahun ini. Seperti dilansir situs money.cnn.com, Sabtu (22/12), ada lima negara yang dianggap pertumbuhan sektor riil maupun makro ekonominya sangat tidak sehat selama 12 bulan terakhir.
IMF mengkaji pemeringkatan ini berdasarkan beberapa pertimbangan. Misalnya, besaran utang luar negeri, tingkat pengangguran, hingga Produk Domestik Bruto (PDB).
Indonesia tidak masuk dalam daftar ini. Pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pada 2013 mencapai 5,6 persen. Porsi utang luar negeri terhadap PDB juga dianggap aman.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana IMF membantu negara dalam kesulitan? IMF memberikan dukungan finansial kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan pembayaran internasional. Melalui program-program pinjaman, IMF dapat membantu negara-negara untuk menyeimbangkan anggaran dan mendukung reformasi struktural guna memulihkan pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Dalam laporan triwulanan terbaru, lembaga keuangan internasional itu hanya mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melambat tahun depan. Sehingga pemerintah perlu meningkatkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA).
Lantas, mana saja lima negara yang kinerja ekonominya sangat mengenaskan selama 2013? Berikut daftarnya seperti dirangkum merdeka.com:
Republik Afrika Tengah
Negara di jantung Benua Hitam ini didapuk sebagai negara dengan kinerja ekonomi terburuk sepanjang 2013. Pertumbuhan ekonomi minus 14,5 persen, akibat anjloknya sejumlah penerimaan negara sebagai pembentuk PDB.
Komoditas andalan ekspor Republik Afrika Tengah misalnya emas, kayu, berlian, dan uranium, sedang anjlok di pasar internasional tahun ini. Alhasil, neraca perdagangan defisit parah.
Belum lagi korupsi merajalela, setelah pemberontak mengkudeta Presiden Francois Bozize Maret lalu. Negara kecil ini menurut data IMF, berulang kali tidak stabil secara politik akibat perebutan kekuasaan. Itu sebabnya pengembangan ekonomi selama 50 tahun terakhir tak pernah berjalan maksimal.
Malawi
Negara di Benua Afrika tersebut punya pendapatan per kapita paling buruk tahun ini. Mayoritas warganya yang tinggal di pedesaan hidup hanya dengan USD 1 per hari (disesuaikan kurs saat ini, berarti Rp 12.250).
Padahal, pertumbuhan ekonomi sebetulnya cukup bagus. Malawi diprediksi IMF, bisa tumbuh 5 persen tahun in.
Hanya saja, pemerintahan Malawi punya seabrek pekerjaan rumah. Mulai dari kekurangan bahan pangan, yang melulu ditambal dengan impor, pelemahan nilai tukar konstan, sampai ketergantungan pasokan bahan bakar dan obat-obatan pada bantuan asing.
Iran
Negeri mayoritas Syiah ini dihantam persoalan ekonomi akibat sanksi negara-negara Barat sejak 2012 atas aktivitas nuklirnya. Iran diprediksi IMF mengalami inflasi parah sampai akhir tahun ini.
Dari perkiraan moderat, tingkat inflasi Iran sepanjang 2013 mencapai 42,3 persen. Sebagai perbandingan, indeks kenaikan harga konsumen di Indonesia sampai akhir tahun nanti ada di bawah 9 persen.
IMF percaya, masalah Iran akan sedikit berkurang tahun depan. Negeri Mullah itu bulan lalu di Jenewa, Swiss, sepakat membatasi pengayaan nuklirnya buat sektor energi saja, dan berjanji tidak mengembangkan senjata berbahan uranium. Alhasil, sebagian sanksi negara barat akan dikurangi tahun depan.
Makedonia
Negara bekas Yugoslavia ini, berdasarkan data IMF, belum berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi sejak merdeka. Bahkan, tingkat pengangguran negara itu disebut sebagai yang terburuk sejagat.
Laporan IMF mengatakan, 30 persen penduduk Makedonia menganggur pada 2013. Tapi, rapor merah di sektor tenaga kerja, terbantu pertumbuhan di industri otomotif, tekstil, dan pertanian.
IMF mengakui, data pengangguran Makedonia belum mempertimbangkan jumlah penduduk di sektor non-formal. Kemungkinan, banyak orang di sana tak lagi bekerja di sektor-sektor utama seperti manufaktur yang relatif mudah terdata.
Jepang
Negeri matahari terbit jadi satu-satunya negara maju yang masuk daftar IMF ini. Ekonomi mereka melambat pada triwulan ketiga lalu.
Namun, faktor paling utama sehingga IMF memberi rapor merah pada Jepang adalah utang luar negerinya yang luar biasa besar. Utang itu mencapai 244 persen dibanding Produk Domestik Bruto (PDB).
Sebagai perbandingan, dengan utang luar negeri Oktober lalu mencapai Rp 3.204 triliun, porsi utang Indonesia terhadap PDB 'hanya' 29,5 persen dibanding PDB.
Dibandingkan Amerika pun, utang luar negeri Jepang masih jauh lebih tinggi. Negeri Paman Sam punya rasio utang 105 persen terhadap PDB.?
Salah satu penyebab besarnya utang tersebut adalah kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe yang menggelontorkan stimulus dana murah ke pasar keuangan. Sebagai pengimbang kebijakan moneter gila-gilaan itu, Jepang baru saja menaikkan pajak konsumsi.
IMF masih menanti keberhasilan paket kebijakan Jepang dalam mendorong ekonominya yang sempat rontok pada 2008.
Baca juga:Kadin: Semua negara yang tidak nurut IMF pasti berhasilIMF di balik kehancuran pangan IndonesiaIMF bersalah jadikan kebijakan pangan Indonesia semrawutPemerintah tak perlu turuti saran IMF dan Bank DuniaPinjaman ke IMF bentuk 'balas budi' (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca Selengkapnya30 Negara telah menjadi pasien IMF karena perekonomian global yang terus mengalami tekanan. Namun, kini 11 negara di antaranya sudah membaik.
Baca SelengkapnyaUang adalah alat tukar universal yang sangat berpengaruh. Setiap negara memiliki kekuatan mata uang yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPengangguran terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah lapangan kerja yang tersedia dan laju pertumbuhan penduduk.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.
Baca SelengkapnyaDolar AS ini bukanlah mata uang yang terkuat di dunia, melainkan adalah Dinar Kuwait (KWD).
Baca Selengkapnya