Lima negara surga buat perokok
Merdeka.com - Bagi sebagian orang, rokok sudah menjadi bagian dari hidupnya. Seperti kata pepatah, 'ada semut, ada gula' ada korek api, ada sebungkus rokok dan tidak lupa secangkir kopi sebagai sajian tambahan.
Sajian wajib tersebut mungkin hanya ada di Indonesia. Di Jawa, kebanyakan masyarakatnya menjadikan rokok 'pencuci mulut' yang wajib dihidangkan seusai makan. Kalau kata mereka 'bar mangan, ora udut ya ora kepenak' (abis makan, nggak ngerokok ya nggak enak).
Tentunya, sebagai salah satu negara pengkonsumsi rokok terbanyak, sah-sah saja jika sajian tersebut tidak bisa dipisahkan saat menemani rasa suntuk, bercengkrama dengan kerabat, sanak saudara, rekan maupun hanya untuk sekedar menikmati waktu dengan kesendirian.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Apa yang membuat Indonesia berada di peringkat 39 sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
Kendati kerap diingatkan akan bahayanya merokok, himbauan tersebut hanya dianggap sebagai angin lalu.
World Health Organisation (WHO) mengungkap, tanpa kebijakan yang efektif jumlah perokok di Indonesia tahun 2025 akan bertambah menjadi 90 juta orang dari yang saat ini sudah 60 juta orang dari jumlah populasi.
Bagaimanapun juga kenyataan pahit ini tidak terelakkan. Sekitar Rp 150 triliun per tahunnya industri rokok memberi sumbangsih pajak dan cukai kepada negara. Ditambah lagi kenyataan bahwa 6 juta lapangan kerja bergantung dari sektor ini.
Meski memiliki jumlah perokok terbanyak, Indonesia berada di peringkat 28 dunia sebagai negara surga rokok dengan konsumsi rokok sebanyak 1085 batang per orang setiap tahunnya.
Namun demikian, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menjadi surga perokok.
Berikut 5 negara yang menjadi surga perokok di seluruh dunia seperti dilansir dw.com (Deutsche Welle) pada 2015:
Serbia
Serbia menjadi negara surga rokok pertama yang tercatat paling banyak mengkonsumsi rokok. Tercatat, sebanyak 2.861 batang rokok dihabiskan setiap tahunnya per orang.
Berdasarkan data WHO, 41 persen atau 3,3 juta penduduk dari total populasi Serbia sebesar 7,1 juta merokok secara berkala.
Besarnya jumlah tersebut membuat pemerintah Serbia membuat program anti rokok. Jika program ini berlanjut, jumlah perokok di Serbia akan berkurang menjadi 35 persen atau 2,7 juta penduduk pada tahun 2025.
Bulgaria
Negara yang berada di kawasan Eropa Timur ini menjadi surga rokok kedua setelah Serbia. Tercatat, sebanyak 2.822 batang rokok dihabiskan setiap tahunnya per orang.
Pada tahun 2010, jumlah perokok aktif di Bulgaria mencapai 2,2 juta orang atau 35 persen dari total populasi sebanyak 7,2 juta.
WHO menilai, pada 2020 mendatang, jumlah perokok di Bulgaria akan berkurang menjadi 24 persen atau sekitar 1,3 juta orang.
Angka ini tergolong tinggi, terutama jika melihat harga rata-rata sebungkus rokok di Bulgaria sebesar USD 3,24 (Rp 42.000).
Yunani
Dari total populasi sebesar 10,7 juta penduduk Yunani, 44 persen di antaranya menghembuskan asap rokok secara rutin. Tercatat, di negeri para dewa ini setiap orang menghabiskan 2795 batang rokok per tahunnya.
Selain itu, negara ini juga memiliki harga rokok tertinggi dalam daftar 10 besar. Harga satu bungkus rokok di Yunani sebesar USD 5,21 (Rp 66.000).
Dalam kasus ini, WHO mencatat kelompok usia 40 hingga 54 tahun adalah kelompok yang paling aktif menghisap rokok.
Rusia
Layaknya Indonesia, Rusia sebagai negara dengan populasi masyarakat yang banyak juga tercatat sebagai negara surga rokok. Sebanyak 2786 batang rokok dihabiskan orang Rusia setiap tahunnya.
WHO mencatat, sebanyak 38 persen atau sebanyak 47 juta orang Rusia menjadi perokok aktif. Besarnya angka tersebut dinilai karena harga sebungkus rokok di negeri beruang adalah yang paling murah di seantero benua biru.
harga rata-rata sebungkus rokok di Rusia berkisar USD 1,74 ( Rp 22.000).
Ukraina
Negara pecahan Uni Soviet ini menjadi negara surga rokok kelima. Sebanyak 2401 batang dihabiskan setiap orang per tahunnya.
Sebanyak 12 juta penduduk Ukraina tercatat sebagai perokok aktif. Dari jumlah tersebut, kelompok usia yang paling rutin mengepulkan asap adalah antara 25 hingga 39 tahun.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta kembali jadi kota dengan udara terburuk sedunia. Namun, masih ada kota-kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara yang baik.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca SelengkapnyaRiset terbaru dari CEOWORLD Magazine terkait Health Care Index menempatkan Indonesia di peringkat 39 dari 110 negara.
Baca SelengkapnyaRokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenariknya, terdapat beberapa negara yang dinilai paling santai di dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.
Baca SelengkapnyaData terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaAdapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu pagi adalah Kathmandu, Nepal.
Baca SelengkapnyaBila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan kualitas udara di Jakarta berada di angka 176, Singapura, 44, Melbourne 38, dan Paris 38.
Baca Selengkapnya