Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima saham berharga fantastis sepanjang tahun ini

Lima saham berharga fantastis sepanjang tahun ini Ilustrasi saham menguat. (c) shutterstock

Merdeka.com - Indonesia masih terus berupaya memperbesar kontribusi pasar modal terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga saat ini, jumlah emiten di pasar modal Indonesia relatif masih sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara Asia seperti Thailand, Singapura, Malaysia, Hong Kong dan India.

Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pasar Modal Nurhaida mengatakan, hingga September 2013 jumlah emiten yang tercatat di pasar modal Indonesia baru mencapai 479 emiten, sementara di Thailand sudah mencapai 577 emiten, Singapura 782 emiten, Malaysia 909 emiten, Hong Kong 1.585 emiten, sedangkan India telah mencapai angka 5.267 emiten.

"Pasar modal Indonesia masih sangat minim dibanding negara-negara lain. Oleh karena itu, perlu meningkatkan market kita dari size maupun jenis produknya," kata Nurhaida di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (18/11).

Orang lain juga bertanya?

Selain jumlah emiten yang masih sedikit, para investor domestik yang berinvestasi di pasar modal juga masih minim. Tercatat baru sekitar 500.000 investor domestik yang terlibat di pasar modal Indonesia. Minimnya pengetahuan disinyalir menjadi dasar masih kecilnya pasar modal Indonesia. Selain itu, kemampuan masyarakat dalam membeli saham juga menjadi faktor lain yang menghambat berkembangnya pasar modal di Tanah Air.

Untuk memperbesar potensi masyarakat berinvestasi di pasar modal Tanah Air, Bursa Efek Indonesia akan memberlakukan pembelian slot saham lebih kecil dari sebelumnya 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham pada 2014 mendatang. Dengan demikian kemampuan masyarakat untuk membeli saham-saham di pasar modal semakin besar.

Meski kedalaman pasar belum maksimal, namun kinerja perdagangan saham tetap kinclong. Bahkan tercatat sepanjang 2013 ada saham-saham yang mencapai nilai fantastis dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia. Apa saja emiten yang mencatat prestasi mentereng itu di lantai bursa, berikut rangkumannya oleh merdeka.com:

PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)

Rekor harga saham MLBI tahun ini adalah Rp 1.200.000 per lembar.

NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen awalnya berdiri di Medan tahun 1929 dan memiliki pabrik bir di Surabaya. Kemudian di tahun 1936, domisili perseroan dipindahkan ke Surabaya dengan Heineken NV menjadi pemegang saham mayoritas di tahun yang sama. Tahun 1951, perseroan mengubah namanya menjadi Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen Maarschappij NV, dan pada tahun 1972 membangun satu pabrik bir lagi di Tangerang.

Setelah beberapa kali berganti nama, perseroan akhirnya memakai nama PT Multi Bintang Indonesia dan resmi menjadi perusahaan publik di tahun 1981 dan sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan nilai Rp 1.200.000 per lembar saham. Perseroan pun mengalihkan domisilinya dari Surabaya ke Jakarta. Perseroan memproduksi dan memasarkan produk-produk minuman beralkohol seperti Bir Bintang, Heineken, Guinness, dan Green Sands.

PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)

Rekor harga DLTA tahun ini adalah Rp 360.000 per lembar.

PT Delta Djakarta Tbk merupakan produsen dan distributor minuman beralkohol seperti Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih. Sejak didirikan pada tahun 1932 oleh perusahaan Jerman Archipel Brouwerij NV , pimpinan PT Delta Djakarta telah berpindah tangan berkali-kali. Pada Perang Dunia II , kendali perusahaan diserahkan kepada sebuah perusahaan Belanda sebelum dilewatkan ke sebuah perusahaan Jepang pada tahun 1942 . Tiga tahun kemudian , Belanda kembali menguasai .

Pada tahun 1970 , perusahaan mengambil nama PT Delta Djakarta dan menjadi bagian dari generasi pertama dari perusahaan di Indonesia untuk go public dan menjual saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1984 dengan harga saham saat ini mencapai Rp 360.000 per lembar.

Sampai saat ini , pemegang saham utama PT Delta Djakarta termasuk Pemerintah Kota Jakarta dan San Miguel Malaysia ( L ) Private Limited . Pabrik berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat , Bekasi Timur dan Jawa Barat .

PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Produsen rokok ternama ini sahamnya sempat dihargai Rp 41.750 per lembar pada 2013.

PT Gudang Garam Tbk merupakan pemain di industri rokok Tanah Air yang berdiri sejak tahun 1958 di Kediri, Jawa Timur. Tahun 1990, PT Gudang Garam secara resmi mencatatkan sahamnya di lantai bursa dengan harga saham sebesar Rp 41.750 per lembar dan masih aktif diperdagangkan hingga saat ini.

PT Indo Tambangmegah Raya Tbk (ITMG)

Emiten ini sempat dihargai Rp 28.650 per lembar pada perdagangan tahun ini.

PT Indo Tambangmegah Raya Tbk merupakan perusahaan pemasok batu bara didirikan pada tahun 1987. Pada tahun 2007, perseroan diakuisisi oleh Grup Banpu Thailand. Perseroan secara resmi menjadi perusahaan publik pada bulan Desember 2007, dengan harga saham yang kini mencapai Rp 28.650 per lembar dan masih aktif diperdagangkan. Banpu melalui PT Centralink Wisesa International, memiliki 77,60 persen saham. PT Sigma Buana Cemerlang, 2,40 persen saham dan sisanya dimiliki oleh publik.?

Pada tahun 2008, PT Centralink Wisesa International mentransfer 73,72 persen sahamnya kepada Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd sehingga membuat jumlah saham publik 26,28 persen. Pada tahun 2010, Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd menjual 8,72 persen sahamnya ke publik dan dengan demikian saham yang masih dipertahankan perseroan sebesar 65 persen.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Harga saham Mayora paling tinggi tahun ini di kisaran Rp 26.000 per lembar.

PT Mayora Indah Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods, didiran pada tahun 1977. Mayora Group secara resmi menjadi perusahaan publik pada tahun 1990, dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Saat ini harga saham perseroan mencapai Rp 26.000 per lembar dan masih aktif diperdagangkan.

Mayora Group terus ekspansi yang cepat untuk menjadi sebuah Perusahaan berbasis ASEAN, dengan mendirikan fasilitas produksi dan kantor pemasaran di beberapa Asia Tenggara negara.

Baca juga:Kenaikan BI Rate buat beban bunga utang CNKO membengkakIHSG berpeluang masuk zona hijau di akhir pekanSetelah libur Natal, IHSG diprediksi menguatIHSG dibuka menguat 8,32 poinDibayangi window dressing, IHSG diprediksi melemah 4160-4211 (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023

IHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.

Baca Selengkapnya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
Ini 20 Perusahaan Indonesia dengan Pendapatan Paling Besar
Ini 20 Perusahaan Indonesia dengan Pendapatan Paling Besar

Ada 18 BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 kali ini. Total pendapatan mereka mencapai Rp2.763,31 triliun.

Baca Selengkapnya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Kinerja Keuangan Cemerlang, Analis Kompak Rekomendasikan Koleksi Saham BBRI
Kinerja Keuangan Cemerlang, Analis Kompak Rekomendasikan Koleksi Saham BBRI

PT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925.

Baca Selengkapnya
Daftar 5 Perusahaan Indonesia yang Masuk Dalam Perusahaan Terbaik di Dunia
Daftar 5 Perusahaan Indonesia yang Masuk Dalam Perusahaan Terbaik di Dunia

Lima perusahaan Indonesia berhasil masuk dan menunjukkan prestasi yang membanggakan di tingkat global.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca Selengkapnya
BSI Masuk Daftar Top 10 Bank Syariah Terbaik Dunia, Nilai Kapitalisasi Pasar Tembus Rp131,47 Triliun
BSI Masuk Daftar Top 10 Bank Syariah Terbaik Dunia, Nilai Kapitalisasi Pasar Tembus Rp131,47 Triliun

Kementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).

Baca Selengkapnya
Fokus pada Segmen UMKM dan Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI
Fokus pada Segmen UMKM dan Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

BRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini

Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.

Baca Selengkapnya
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun

Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.

Baca Selengkapnya
Lima Investasi Favorit Masyarakat, Jarang Bikin Rugi
Lima Investasi Favorit Masyarakat, Jarang Bikin Rugi

Investasi masih menjadi sarana bagi segelintir orang untuk memiliki pendapatan pasif.

Baca Selengkapnya