Lion Air Dinobatkan Jadi Maskapai Terburuk di Dunia, Begini Tanggapan Perusahaan
Merdeka.com - Bounce, platform layanan perjalanan merilis The 2022 Airline Index atau survei mengenai maskapai terbaik dan terburuk di dunia. Dari hasil survei tersebut, Lion Air dan Wings Air menduduki posisi nomor satu dan dua sebagai maskapai terburuk di dunia.
Daftar peringkat maskapai terburuk tersebut disusun berdasarkan ketepatan jadwal penerbangan dan serta kualitas pelayanan. Tingkat kedatangan tepat waktu dari Lion Air tercatat hanya sekitar 42,27 persen dan tingkat pembatalan yang mencapai 34,43 persen.
Ini berarti makapai ini sering terlambat dan bahkan sepertiga penerbangan Lion Air dibatalkan selama setahun terakhir. Selain itu, Lion Air juga hanya mendapat skor 1 dari 5 untuk penilaian makanan dan hiburan dalam pesawat serta nilai 2 dari 5 untuk kenyamanan kursi dan layanan staf.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik? Melansir dari CNBC, faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, skor makanan, skor hiburan dalam penerbangan, skor kenyamanan kursi, skor layanan staf.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
Sedangkan Wings air yang juga masuk sebagai salah satu maskapai internasional memiliki tingkat kedatangan dan pembatalan yang tidak jauh lebih baik dari pada Lion Air, ini sekitar 49,78 persen untuk ketepatan waktu dan 20,63 persen untuk tingkat pembatalan penerbangan. Wings Air juga menerima penilaian yang sama seperti Lion Air untuk makanan, hiburan, kenyamanan dan layanan stafnya.
Menanggapi hal tersebut, Lion Air Group sebagai maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier) mengatakan akan melakukan evaluasi secara berkala dalam meningkatkan kualitas layanan penerbangan.
"Lion Air dan Wings Air terus melaksanakan evaluasi kinerja secara berkala sejalan menjalankan perbaikan secara bertahap agar tetap mempermudah aksesibilitas bagi masyarakat, pebisnis dan wisatawan, memperlancar konektivitas antardaerah serta berkontribusi terhadap percepatan perekonomian," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro kepada Merdeka.com, Senin (14/11).
Dia menjelaskan, sebagian maskapai berbiaya rendah, Lion Air dan Wings Air memang salah tidak menyediakan makan dan minuman di pesawat secara gratis. Namun, untuk tetap memberikan rasa kenyamanan dan pengalaman terbang yang menyenangkan, mereka memberikan layanan hiburan gratis pada penumpang di pesawat yang dapat dinikmati melalui aplikasi Tripper yang dapat di unduh di Google Play Store dan Apps store.
Meski begitu, pihaknya tetap mengucapkan terima kasih atas saran, kritik atau masukan berupa data, catatan serta bentuk lainnya dari berbagai pihak sebagai salah satu rekomendasi dalam mendukung perbaikan layanan dan operasional penerbangan.
Upaya Perbaikan
Danang menyampaikan, Lion Air dan Wings Air terus melakukan upaya perbaikan khususnya terkait pelayanan yang tepat waktu. Ini dapat dilihat dari perkembangan data on time performance (OTP) di mana, Lion Air pada tahun 2019, persentasenya 77,90 persen dan 74,73 persen pada 2020. Kemudian naik menjadi 75,4 8 persen pada 2021 dan pada 2022 mencapai 76,10 persen.
Sedangkan Wings Air juga memiliki pola yang sama, 71,88 pada 2019, 71,29 persen pada 2020. Dan terus meningkat menjadi 73,73 persen pada 2021 dan terakhir pada 2022, persentasenya mencapai 77,19 persen.
"Lion Air dan Wings Air terus berusaha memperbaiki, mempertahankan tingkat ketepatan waktu serta mempersiapkan ke level ketepatan waktu operasional terbaik," ujarnya.
Dia menyampaikan data OTP diperhitungkan dan dikelola secara bersamaan dan tepat waktu (real time) untuk dianalisis secara internal serta dilaporkan kepada pihak berwenang.
Kemudian, dalam langkah yang ditentukan untuk memperbaiki tingkat ketepatan waktu, Lion Air dan Wings Air juga melaksanakan koordinasi dan komunikasi intensif yang mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
"Lion Air dan Wings Air mengoptimalkan pesawat udara dengan mengelola atau mengatur rotasi pergerakan pesawat yang disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur dan peralatan pendukung, konektivitas rute penerbangan melalui berbagai bandar udara dan lainnya,” lanjutnya.
Strategi Lion Group
Danang menuturkan, berbagai strategi telah diimplementasikan untuk melakukan perbaikan, mulai dari menggunakan sistem terstruktur dan berkesinambungan antara perawatan pesawat, tim operasional yang andal serta keputusan yang cepat guna menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan yang digunakan untuk mengurai dampak keterlambatan penerbangan.
Dia menambahkan, panduan dan prosedur dengan skala prioritas telah ditetapkan untuk mengelola tingkat dan dampak atau gangguan terhadap ketepatan waktu penerbangan sebagai salah satu referensi atau dasar pengambilan keputusan terkait meminimalisir penundaan dan pembatalan lanjutan.
"Kami menyampaikan, apresiasi kepada setiap penumpang atas kontribusi terhadap tingkat ketepatan waktu penerbangan, mulai dari proses check-in hingga tiba di bandar udara tujuan. Hal tersebut menunjang kelancaran operasional," tutupnya.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Global Airport Ranking AirHelp 2023 menyatakan 3 bandara di Indonesia berada di peringkat bawah.
Baca SelengkapnyaFaktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, hingga skor makanan.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaKemenag bisa mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji di tahun mendatang
Baca SelengkapnyaMaskapai penerbangan Jepang mendapat skor empat dari lima dalam hal makanan, kenyamanan kursi, layanan staf, dan hiburan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaAnna mengungkapkan, keterlambatan paling parah dialami oleh jemaah haji kloter 42 embarkasi Solo (SOC-42).
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPada pekan kedua pemulangan jemaah haji, pesawat Garuda Indonesia terlambat 28 jam.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan keberangkatan pesawat pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan telah memberi surat teguran kepada Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca Selengkapnya