Lion Air ingatkan potensi delay penerbangan hari ini dampak cuaca buruk di Palembang
Merdeka.com - Lion Air Group memberikan keterangan terkini tentang operasional dari dan ke Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan (PLM) dikarenakan cuaca buruk dengan jarak pandang mencapai 50 meter. Kondisi ini tidak memenuhi kualifikasi keselamatan dan keamanan penerbangan. Dampak yang terjadi, menyebabkan keterlambatan (delayed) waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan Lion Air Group telah menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak dan terus memperbarui sesuai situasi terkini. Kondisi tersebut adalah force majeure, kejadian atau keadaan yang terjadi diluar kemampuan sumber daya manusia dan perusahaan.
"Lion Air, Batik Air dan Wings Air akan meminimalisir dampak yang timbul pada rute-rute selanjutnya dengan memberikan layanan terbaik," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/4).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa pesawat Batik Air mengalami gangguan listrik? 'Setelah pesawat mendarat dan diparkir di tempatnya, pemasokan tenaga listrik dari peralatan darat (ground power unit) mengalami gangguan yang tidak terduga.'
-
Dari bandara mana Lion Air terbang ke Arab Saudi? Corporate Communications Strategic Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, penerbangan perdana nonstop dari Bandara Adi Soemarmo ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan ibadah umrah lebih dari 17 Wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta.
Lion Air bernomor JT 1340 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK) tujuan Palembang dengan jadwal keberangkatan 05.20 WIB, telah diterbangkan kembali pada pukul 08.20 WIB. Penerbangan ini menggunakan Boeing 737-900ER beregistrasi PK-LJH, membawa 195 penumpang dewasa, empat anak-anak dan satu bayi beserta tujuh kru pesawat.
Jaringan Lion Air dari Palembang ke Cengkareng bernomor JT 1341 telah diberangkatkan pukul 10.20 WIB dari jadwal pada 07.10 WIB. Penerbangan ini membawa 215 pelanggan dan tujuh awak peasawat, dengan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LJH. Rute berikutnya yang berpotensi terganggu tujuan Cengkareng dan Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG).
Rute Palembang tujuan Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka (PGK) bernomor JT 142 yang menerbangkan 209 orang dan tujuh kru sudah mengudara pukul 07.20 WIB, seharusnya pada 06.10 WIB. Penerbangan ini menggunakan pesawat beregistrasi PK-LFZ, Boeing 737-900ER. Situasi tersebut menyebabkan terganggunya di rute Pangkalpinang ke Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH).
Batik Air nomor ID 6870 dari Cengkareng tujuan Palembang, telah diberangkatkan pada 08.05 WIB dari jadwal semula pukul 06.20 WIB, dengan membawa tujuh awak pesawat dan 138 pelanggan. Rute ini dengan Airbus A320-200 CEO registrasi PK-LAQ.
Operasional Palembang ke Cengkareng bernomor ID 6873 yang membawa 151 pelanggan juga terdampak dengan delayed 90 menit. Batik Air telah menerbangkan kembali pukul 09.40 WIB dari jadwal semula pada 08.10 WIB. Jaringan selanjutnya yang akan terganggu tujuan Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (BDJ).
Penerbangan nomor ID 6871 dari Palembang ke Cengkareng telah diterbangkan pukul 07.15 WIB dari schedule seharusnya pada 05.50 WIB. Batik Air mengoperasikan Boeing 737-900ER registrasi Pk-LBT yang mengangkut 146 pelanggan. Akibat situasi ini, rute yang terganggu dari Cengkareng ke Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG).
Wings Air bernomor IW 1750 dari Palembang ke Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu (BKS) tertunda 70 menit dan sudah menerbangkan kembali 49 pelanggan dan empat kru pada 07.10 WIB. Penerbangan ini adalah ATR 72-500 registrasi PK-WFG. Rute yang terganggu tujuan Bandar Udara Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG) dan Padang.
Wings Air bernomor IW 1759 dari Bandar Udara Internasional Sultan Syarif II, Pekanbaru, Riau (PKU) ke Palembang telah berangkat pukul 07.50 WIB dari jadwal keberangkatan pada 06.00 WIB. Penerbangan ini membawa 52 pelanggan dan empat awak pesawat, dengan ATR 72-500, registrasi PK-WFT.
Rute Palembang ke Bandar Udara Silampari, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (LKI) bernomor IW 1128 telah lepas landas dengan jadwal terbaru pukul 09.55 WIB dari jadwal seharusnya 08.05 WIB. Wings Air membawa 47 pelanggan beserta empat awak pesawat, menggunakan ATR 72-500 registrasi PK-WFT. Operasional berikutnya yang terdampak tujuan Palembang dan Bandar Udara Atung Bungsu, Pagar Alam, Sumatera Selatan (PXA).
Keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama. Di mana, Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan. Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. Lion Air Group telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA).
Lion Air Group menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan bandar udara, pemerintah selaku regulator dan standar prosedur operasi (SOP) Grup Lion Air serta ketentuan internasional dalam menjalankan seluruh jaringan operasional.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaAkibat erupsi Gunung Ruang, sejumlah penerbangan Lion Air Grup masih ditunda.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaHujan deras dan angin kencang di Dubai pada Selasa (16/4) lalu telah mengakibatkan banjir bandang yang melumpuhkan Bandara Internasional Dubai.
Baca Selengkapnya