Lion Grup kuasai Bandara Halim, AirAsia minta tak semena-mena
Merdeka.com - PT Indonesia AirAsia ikut angkat bicara soal rencana Lion Grup mengambil alih pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma. Perusahaan milik Rusdi Kirana itu diakui cukup berani mengambil langkah itu. Jika berhasil, Lion Grup akan tercatat sebagai satu-satunya maskapai yang mengelola bandara di Indonesia.
Direktur Utama PT Indonesia AirAsia Sunu Dwiatmoko meminta Lion Grup tidak semena-mena jika nantinya menjadi pengelola Bandara Halim. Dia minta agar maskapai Lion Air tidak jadi 'raja' di Bandara Halim.
"Lion Grup tak boleh memprivatisasi bandara milik TNI AU. Kalau mengelola airport, airlines tersebut tak boleh memprivatisasi dan mengeksklusifkan maskapainya di bandara tersebut," ujarnya di Tangerang, Kamis (23/10).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Dari bandara mana Lion Air terbang ke Arab Saudi? Corporate Communications Strategic Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, penerbangan perdana nonstop dari Bandara Adi Soemarmo ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan ibadah umrah lebih dari 17 Wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta.
Dia mengakui, pengelolaan bandara oleh pihak swasta merupakan hal positif bagi industri penerbangan nasional. Dengan masuknya swasta otomatis aliran dana investasi bakal mengalir deras untuk pembangunan, perawatan dan pengembangan bandara.
Sunu meminta pemerintah tidak pilih kasih kepada maskapai tertentu dalam pemberian izin investasi pengembangan bandara. Sebaliknya, pemerintah disarankan membuka seluas-luasnya kesempatan yang sama bagi maskapai lainnya.
AirAsia menyatakan siap menjalankan aksi bisnis yang sama seperti Lion Grup. Sayangnya sampai saat ini tak ada bandara yang siap untuk dikelola oleh perusahaan maskapai penerbangan.
Dikatakannya, jika pemerintah memberikan kesempatan kepada AirAsia untuk mengelola bandara, maka maskapai yang mulai beroperasi pada tahun 2000 tersebut akan senang menerimanya.
"Kita berani, tapi bandara di mana lagi? (Di Jakarta) kan cuma Halim. Kita harapkan kelak pemerintah membuka (kesempatan) itu. Kalau disuruh mengelola, kita pasti senang," ungkapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaPendiri Sriwijaya Air Hendry Lie terlibat kasus korupsi izin tambang timah bersama Harvey Moeis, suami dari Sandra Dewi.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaDirektur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya, Lion Group telah menjadi salah satu mitra setia produk dan layanan Pertamina.
Baca Selengkapnya