Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri lemah jadi alasan negara sulit maju

Industri lemah jadi alasan negara sulit maju gedung bertingkat kawasan scbd. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut Indonesia sangat sulit bergerak dari status negara berkembang. Indonesia dinilai akan terus terjebak di masyarakat kelas menengah atau biasa disebut middle income trap.

Peneliti Pusat Peneliti Ekonomi (P2E) LIPI, Latief Adam, menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Indonesia sulit jadi negara maju. Salah satunya adalah karena lemahnya struktur industri dalam negeri.

"Struktur industri lemah, kita sangat tergantung barang impor. 90 persen impor kita itu untuk bahan baku dan barang modal. Sektor industri menjerit jika depresiasi Rupiah dan inflasi. Ini menambah beban produksi. Cost of doing business mengalami peningkatan," ucap Latief di kantor LIPI, Jakarta, Senin (23/12).

Faktor berikutnya adalah Indonesia tidak punya strategi besar dan sektor unggulan. Saat ini, pemerintah membanggakan tekstil Indonesia yang telah merambah pasar internasional, namun tekstil belum bisa disebut sebagai sektor unggulan.

"Grand strategi kita belum punya sektor unggulan. Pewarna tekstil saja kita masih impor dan ini belum di definisikan dengan jelas apa itu sektor unggulan," tegasnya.

Topik pilihan: Rupiah Merosot | Daya Saing Ekonomi

Selain itu, 'pohon industri' Indonesia sangat tidak jelas. Di satu sisi industri Indonesia telah melakukan ekspor namun pemerintah masih melakukan impor produk yang sama. Hal ini bisa dilihat langsung dari produk baja atau steel.

"Kasus baja atau steel kita punya penghasil biji logam dan kita ekspor. Di sisi lain kita impor bola bola baja dari Australia dan Brazil. Dijadikan rangka baja. Baja kita kualitas rendah. Belum bisa digunakan untuk body mobil, blok mesin."

Selanjutnya, faktor yang mempersulit Indonesia jadi negara maju adalah tidak adanya regulasi pendukung. Banyak aturan pusat dan daerah tidak sinkron sehingga mempersulit pertumbuhan. Proses perizinan di Indonesia juga masih tergolong lama yang menghabiskan waktu berbulan-bulan.

"Serta dari kondisi makro seperti nilai tukar, inflasi, cadangan devisa. Kemudian infrastruktur kita rasio level belum ideal hanya 2,4 persen. Itu idealnya 5 persen terhadap PDB. Vietnam 10 persen, India 8 persen," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali

Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Baca Selengkapnya
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini

Tren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Contoh Korea Selatan untuk Bisa Jadi Negara Maju di 2045
Indonesia Bisa Contoh Korea Selatan untuk Bisa Jadi Negara Maju di 2045

Dulu Korea Selatan terkenal dengan fesyen, industri tekstil, alas kaki, dan aksesoris. Tapi sekarang Korea Selatan terkenal dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja

Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.

Baca Selengkapnya
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

Ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing

Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Banyak Usaha Keramik Dalam Negeri Bangkrut, Ternyata Ini Penyebabnya
Banyak Usaha Keramik Dalam Negeri Bangkrut, Ternyata Ini Penyebabnya

Produk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.

Baca Selengkapnya