Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lippo bikin jaringan bioskop saingi 21 dan Blitz

Lippo bikin jaringan bioskop saingi 21 dan Blitz Ilustrasi bioskop. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Karramba Production

Merdeka.com - Group Lippo membentuk anak usaha berupa jaringan bioskop baru di Indonesia dengan nama Cinemaxx. Ini menyerupai nama bioskop di Jerman, tapi dikabarkan tak ada kaitan apa-apa antara keduanya.

Kabar ini ditulis oleh kolomnis Majalah Variety, Patrick Frater, dalam edisi Kamis (22/5).  

Rencananya, konglomerasi yang dipimpin James Riady itu akan membangun 22 multipleks sepanjang 2014, dengan total 160 layar.

Kepala Distribusi Film Cinemaxx Michael Sim menyatakan film impor asal Hollywood, Amerika Serikat, akan jadi andalan utama jaringan mereka. Akan tetapi pihaknya berupaya memperbanyak pasokan film produksi dalam negeri.

Itu untuk menghindari persaingan langsung dengan jaringan 21 yang memiliki Omega selaku importir dan distributor film Amerika.

"Kami tetap yakin bisa mengakses film produksi Hollywood, tapi kami tidak bisa mengandalkan dari pasokan jaringan 21. Jadi kami butuh jaringan kami sendiri," ujarnya.

Grup Lippo rencananya membangun jaringan Cinemaxx di mal yang mereka miliki. Beberapa hak sewa bioskop 21 di mal Lippo sudah tak lagi diperpanjang. Konglomerasi ini hingga 2014 memiliki 40 pusat perbelanjaan di seluruh Tanah Air. 

Masuknya Cinemaxx ke pasar eksbisi film membikin persaingan lebih ketat. Indonesia dengan penduduk terbanyak keempat sedunia cuma memiliki 800 layar bioskop secara nasional. Adanya bioskop Lippo itu akan langsung menambah 20 persen jumlah layar di Indonesia.

Perusahaan yang terlibat di bisnis eksibisi film selama 10 tahun ini cuma dua, yakni 21 Cineplex selaku penguasa pasar dengan 600 layar. Disusul Grup Blitzmegaplex yang mencoba mengejar pesaingnya lewat pencatatan saham perdana di bursa tiga bulan lalu.

Tahun lalu, jaringan bioskop Korea Selatan CJ-CGV kabarnya tertarik masuk ke Tanah Air. Konsorsium Negeri Ginseng ini ingin mengambil alih saham Blitzmegaplex yang dikuasai PT Graha Layar Prima.

Akan tetapi, Daftar Negatif Investasi masih melarang bisnis bioskop dibuka untuk pemodal asing. Alhasil niatan itu urung dilaksanakan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan, untuk subsektor film, video, dan fotografi  di Indonesia menghasilkan Rp 8,4 triliun pada 2013. Belum terbukanya data pengelola bioskop membuat jumlah penonton film riil dan pertumbuhannya di Tanah Air tidak tersedia secara komprehensif. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendapatan Cinema XXI Tembus Rp2,4 Triliun di Semester I-2023
Pendapatan Cinema XXI Tembus Rp2,4 Triliun di Semester I-2023

Pendapatan utama berasal dari bioskop yang memberikan kontribusi sekitar 60,2 persen.

Baca Selengkapnya
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun

Prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia yang tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal dan umum.

Baca Selengkapnya
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar

Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.

Baca Selengkapnya
Benny Suherman, Pemegang Saham XXI Kini Jadi Orang Kaya Indonesia dengan Harta Rp16 Triliun
Benny Suherman, Pemegang Saham XXI Kini Jadi Orang Kaya Indonesia dengan Harta Rp16 Triliun

Benny Suherman memiliki 54 persen saham Cinema XXI melalui perusahaan induknya Harkatjaya Bumipersada.

Baca Selengkapnya
Telkomsel MAXStream Perluas Lini Bisnis sebagai Content Producer
Telkomsel MAXStream Perluas Lini Bisnis sebagai Content Producer

Sampai saat ini, MAXStream Studios telah memproduksi 128 judul film dan serial yang dapat dinikmati pelanggan dan masyarakat melalui beragam channel penayangan.

Baca Selengkapnya
Ini Cara Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tingkatkan Literasi Film Nasional
Ini Cara Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tingkatkan Literasi Film Nasional

Kementerian Kebudayaan akan bermitra dengan sektor swasta.

Baca Selengkapnya
Bioskop Keren dan Unik di Dunia, Tawarkan Area Outdoor hingga Fasilitas Berendam
Bioskop Keren dan Unik di Dunia, Tawarkan Area Outdoor hingga Fasilitas Berendam

Terdapat beberapa bioskop unik yang menawarkan pengalaman menarik.

Baca Selengkapnya
Cek Dulu Sebelum Pasang, Daftar Kota yang Sudah Terlayani Jaringan XL Satu Fiber
Cek Dulu Sebelum Pasang, Daftar Kota yang Sudah Terlayani Jaringan XL Satu Fiber

XL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.

Baca Selengkapnya
Strategi Vidio Bersaing dengan Layanan OTT Global
Strategi Vidio Bersaing dengan Layanan OTT Global

Vidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Raffi Ahmad dan Giring Ganesha Membangkitkan Dunia Perfilman Tanah Air
Kolaborasi Raffi Ahmad dan Giring Ganesha Membangkitkan Dunia Perfilman Tanah Air

Menurut Raffi, dengan keberadaan bioskop Sam's Studios yang hanya menayangkan film-film Indonesia tentunya membawa angin segar.

Baca Selengkapnya
Perkaya Konten Lokal, Vidio Targetkan Pertumbuhan Layanan OTT Dobel Digit
Perkaya Konten Lokal, Vidio Targetkan Pertumbuhan Layanan OTT Dobel Digit

Saat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Advance Digitals dan Transvision Tawarkan Smart TV dan Layanan Streaming
Kolaborasi Advance Digitals dan Transvision Tawarkan Smart TV dan Layanan Streaming

Kolaborasi ini memberikan penawaran spesial kepada pelanggan, setiap pembelian Advance Digitals Smart TV akan dilengkapi dengan layanan streaming paket CubMu.

Baca Selengkapnya