Literasi dan Inklusi Keuangan Jadi Tantangan Terbesar Perbankan Syariah di Indonesia
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Mandiri Syariah (BMS) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Toni E.B Subari membeberkan tantangan besar bagi perbankan syariah di Indonesia, terlebih di tengah pandemi covid-19.
Meski kinerja perbankan syariah tercatat positif, namun literasi dan inklusi keuangan syariah dinilai masih kurang, tercermin dari indeks literasi perbankan syariah yang masih 8,11 persen.
"Ini tantangan memberikan layanan, tantangan paling besar adalah literasi dan inklusi. Indeks literasi bank syariah baru mencapai 8,11 persen, sedangkan indeks inklusinya baru 11 persen," kata Toni dalam workshop virtual, Jumat (25/9).
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
Sementara, indeks literasi bank konvensional mencapai 29,66 persen dan indeks inklusi sebesar 67,82 persen. Menurut Toni, tingkat literasi dan inklusi perbankan syariah yang rendah disebabkan oleh jumlah kantor cabang perbankan syariah yang belum sebanyak perbankan konvensional.
"Bank syariah ini tantangannya jumlah jaringan. Bank konvensional sudah memiliki 28 ribu-an jaringan, sementara bank syariah masih sekitar 2.300," ujarnya.
Perbandingan Layanan
Dengan jumlah jaringan berbeda, maka perbandingan pelayanan antara bank konvensional dan bank syariah juga tidak bisa disamakan. Satu kantor bank konvensional bisa melayani 9.297 nasabah, sedangkan satu bank syariah melayani hingga 115.780 nasabah.
Lebih lanjut, perbedaan jumlah jaringan tersebut juga tak lepas dari faktor usia perbankan. Bank syariah tergolong bank yang masih muda. Jika bank konvensional tertua berusia 125 tahun, maka bank syariah tertua masih berusia 28 tahun.
Oleh karenanya, pihaknya akan terus meningkatkan kinerja agar tantangan ini bisa dilewati.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaTingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaBSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaBSI optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLiterasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin memberi sanjungan kepada BSI karena mampu menggelar pameran ekonomi dan industri syariah terbesar.
Baca SelengkapnyaBSI berkomitmen untuk mendorong lebih banyak inisiatif kolaboratif yang memanfaatkan teknologi
Baca SelengkapnyaBSI dan JMO memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah kepada seluruh karyawan JMTO.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaKali ini, BSI mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset
Baca Selengkapnya