Literasi rakyat rendah buat perusahaan RI banyak dikuasai asing
Merdeka.com - Pasar modal di Indonesia masih didominasi oleh investor asing. Mayoritas saham perusahaan-perusahaan besar Tanah Air dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikuasai investor mancanegara.
Tingkat literasi dan inklusi masyarakat Indonesia tentang pasar modal yang masih rendah menjadi salah satu penyebabnya. Investor lokal selama ini lebih senang menanamkan modal dengan keuntungan jangka pendek dengan keuntungan kecil. Padahal, jika lebih bersabar, berinvestasi jangka panjang dengan membeli saham di BEI, keuntungannya lebih menjanjikan.
Pimpinan Cabang PT Phintraco Securities Yogyakarta, Rolly Sugiro, mengatakan menjadi investor dengan membeli saham adalah cara paling tepat untuk mengambilalih perusahaan yang dikuasai asing.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
"Kalau saham perusahaan nasional kita dikuasai asing, masyarakat pasti akan memprotesnya. Tapi anehnya mereka menolak untuk membeli saham. Padahal dengan membeli saham kita akan menguasi kembali perusahaan nasional," ujar Rolly disela acara "Edukasi Wartawan Ekonomi Bisnis se Wilayah Solo Raya bidang Pasar Modal" yang di adakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Kamis (25/5).
Kepala Pengembangan Wilayah PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Dedy Priadi, menambahkan program 'Yuk Nabung Saham' menjadi salah satu upaya meningkatkan minat masyarakat Indonesia pada pasar modal.
"Perusahaan yang sudah tercatat di bursa efek bisa menjual sahamnya ke masyarakat atau karyawannya. Sehingga karyawan tidak hanya menerima gaji tapi juga menerima deviden atau pembagian keuntungan dari perusahaan," jelas Dedy.
Dedy melanjutkan, investasi saham di pasar modal tetap saja mempunyai resiko. Namun resiko itu bisa diminimalisir dengan cara melihat laporan keuangan dan catatan fundamental perusahaan yang tercatat di bursa efek.
"Dari sekitar 500 perusahaan 70 persen diantaranya menguntungkan," katanya.
Kepala OJK Solo, Laksono Dwionggo berpendapat, untuk meningkatkan literasi pasar modal, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Diantaranya melalui galeri investasi yang ada di kampus-kampus.
"Edukasi kepada wartawan tentang pasar modal juga sangat penting. Media memiliki peran penting dalam mendorong masyarakat Indonesia berperan aktif dalam pasar modal," katanya.
Berdasarkan survei terakhir, lanjut Laksono, tingkat literasi masyarakat Indonesia tentang pasar modal hanya 4,4 persen, sedangkan tingkat inklusi hanya 1,25 persen. Jika dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan masih sangat jauh.
"Literasi keuangan mencapai 29,9 persen sedangkan inklusi keuangan mencapai 63,63 persen," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maraknya kejahatan di sektor keuangan digital juga dipengaruhi oleh indeks literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah.
Baca SelengkapnyaModus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.
Baca SelengkapnyaPenipuan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait dengan keuangan digital, semakin sering terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesatnya teknologi digital saat ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perusahaan termasuk UMKM melakukan penawaran umum di Pasar Modal.
Baca SelengkapnyaOJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaUntuk mewaspadai investasi ilegal, masyarakat perlu mengenali karakter dan modus investasi ilegal.
Baca SelengkapnyaSalah satu intrumen investasi yang semakin populer adalah investasi melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P).
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaPihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.
Baca Selengkapnya