Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LPG Mahal dan Masih Impor, Arcandra Tahar Dorong Masyarakat Beralih ke Jargas

LPG Mahal dan Masih Impor, Arcandra Tahar Dorong Masyarakat Beralih ke Jargas Pipa Gas PGN. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK mendorong penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar rumah tangga, dengan membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga. Penggunaan Jargas dinilai lebih murah dan dapat mengurangi impor Liqufied Petroleum Gas (LPG).

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, dengan menggunakan gas bumi yang berasal dari sumur minyak dan gas (migas) dalam negeri sebagai bahan bakar rumah tangga, maka akan mengurangi impor LPG‎. Jika pembangunan jaringan gas semakin banyak maka pengurangan konsumsi LPG pun semakin bajak.

Untuk diketahui, dari konsumsi LPG 6,9 juta ton per tahun, sekitar 4,7 ton berasal dari impor.‎ "Sekarang kita bs 4,5-4,7 juta ton per tahun. Kebutuhan kita 6 juta sekian maka tergantung berapa banyak yang bisa kita lakukan pembangunan jargasnya,"‎ kata Arcandra, di Jakarta, Selasa (12/2).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Arcandra, harga gas bumi juga jauh lebih murah ketimbang LPG‎. "Maka masyarakat jauh lebih hemat ketimbang LPG. LPG selain impor, juga harganya lebih mahal. Satu contoh, untuk sekian ribu rumah. Harga yang kita dapatkan kalau 1 MMSCFD, bisa mengaliri 35-40 ribu rumah. Kalau 1MMSCFD itu, kalau 1 MMTBU itu sekitar USD 7-8 dikonversikan menjadi 1 MMSCFD sekitar USD 6000 per MMSCFD. Itu bisa untuk 35-40 ribu rumah," papar Arcandra.

Diretur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso menjelaskan, penghematan menggunakan gas bumi. LPG ukuran 12 kilo gram (kg) non subsidi setara dengan 15 meter kibik (m3) dengan gas bumi, sementara konsumsi normal rata-rata rumah tangga tangga per bulan sekitar 10 m3. Jika dengan konsumsi LPG 12 kg sebanyak10 m3 sekitar Rp 80 ribu, sedangkan gas bumi sekitar Rp 40 ribu.

"Kalau 10 m3 dengan harga Rp 4.000 per m3, jadi cuma Rp 40.000, nah kalau dibandingkan dengan yang 12 kg tadi itu 80 ribu bedanya," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Siapkan Subsidi Hulu Jargas Rumah Tangga Akibat Impor LPG Sudah Tembus 6 Juta Ton di 2024
Pemerintah Siapkan Subsidi Hulu Jargas Rumah Tangga Akibat Impor LPG Sudah Tembus 6 Juta Ton di 2024

Tingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.

Baca Selengkapnya
ESDM: Penggunaan Jargas Rumah Tangga Bisa Kurangi Beban Impor LPG
ESDM: Penggunaan Jargas Rumah Tangga Bisa Kurangi Beban Impor LPG

Kontribusi jumlah jargas sambungan rumah tersebut setara dengan penurunan subsidi LPG sebesar Rp1,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Swasembada Energi, ESDM: Jargas Bantu Turunkan Impor yang Selama Ini Membebani
Kejar Target Swasembada Energi, ESDM: Jargas Bantu Turunkan Impor yang Selama Ini Membebani

Subsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Tekan Impor LPG, Begini Langkah Diambil Pemerintah
Tekan Impor LPG, Begini Langkah Diambil Pemerintah

Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.

Baca Selengkapnya
Cadangan Gas Alam Melimpah, Tapi RI Masih Impor 5,5 Juta Ton LPG per Tahun
Cadangan Gas Alam Melimpah, Tapi RI Masih Impor 5,5 Juta Ton LPG per Tahun

Impor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.

Baca Selengkapnya
ESDM Bakal Beri Subsidi Jargas Rumah Tangga, SKK Migas: Kita akan Dukung
ESDM Bakal Beri Subsidi Jargas Rumah Tangga, SKK Migas: Kita akan Dukung

SKK Migas sepakat bahwa kekayaan alam seperti gas bumi harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran semua kalangan.

Baca Selengkapnya
2.705 Rumah Tangga di Jakarta Gunakan Gas Bumi, Lebih Hemat 25 Persen Dibanding Energi Non-Subsidi
2.705 Rumah Tangga di Jakarta Gunakan Gas Bumi, Lebih Hemat 25 Persen Dibanding Energi Non-Subsidi

Jaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Jargas Jadi Solusi Capai Swasembada Energi Prabowo
Pengembangan Jargas Jadi Solusi Capai Swasembada Energi Prabowo

Saat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.

Baca Selengkapnya
Pasang Jaringan Pipa Gas di Rumah Bisa Dapat Internet, Begini Caranya
Pasang Jaringan Pipa Gas di Rumah Bisa Dapat Internet, Begini Caranya

Dengan kerja sama ini diharapkan akan mempercepat penetrasi serta distribusi jaringan gas beserta internet.

Baca Selengkapnya
Gas Elpiji 3 Kg Langka, Menteri ESDM: Berarti Bocor Kemana-mana
Gas Elpiji 3 Kg Langka, Menteri ESDM: Berarti Bocor Kemana-mana

Pemerintah semakin berat dalam menyalurkan bantuan dana untuk LPG 3 Kg bersubsidi.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi PGN-MRT Buat Harga Gas Lebih Murah, Bakal Untungkan UMKM
Kolaborasi PGN-MRT Buat Harga Gas Lebih Murah, Bakal Untungkan UMKM

Kolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.

Baca Selengkapnya
Banyak Potensi Gas Ditemukan, Menko Luhut: Tinggal Bagaimana Kita Mengelola Bersama-sama
Banyak Potensi Gas Ditemukan, Menko Luhut: Tinggal Bagaimana Kita Mengelola Bersama-sama

Luhut juga memaparkan bahwa ada tiga kunci strategis memastikan keseimbangan keamanan energi Indonesia.

Baca Selengkapnya