LPS: BI Masih Punya Ruang Naikkan Suku Bunga Acuan
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat suku bunga special rate sudah naik sebesar 123 basis poin (bps) sejak awal kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate pada akhir Mei lalu,
Kepala Divisi Finansial Sistem dan Analisis Stabilitas LPS, Ahmad Subhan Irani mengatakan, saat ini industri perbankan dalam negeri sudah mulai merespons perlahan kenaikan suku bunga acuan BI tersebut.
"Kita pantau pada saat kenaikan BI Mei, sampai sekitar minggu pertama November 2018 terjadi kenaikan special rate. Jadi bila BI sudah menaikkan suku bunga 150 bps, bank secara industri sudah naikkan 123 bps," kata Ahmad saat ditemui di Hotel Le Meridien Hotel Jakarta, Kamis (22/11)
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
Ahmad juga memandang BI masih memiliki ruang untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun ini, sebab industri masih belum sepenuhnya menerapkan kenaikan suku bunga tersebut. "Jadi masih ada room sekitar 25 bps lagi karena memang belum di terapkan sepenuhnya oleh banknya," ujarnya.
Berdasarkan pantauan LPS, angka special rate BUKU IV berada di level 6,96 persen, sementara BUKU III 7,17 persen, BUKU II 6,91 persen dan BUKU I 6,9. Sementara rata-rata bunga special rate di industri sebesar 7,02 persen.
Sementara itu suku bunga acuan BI sendiri hingga November 2018 telah naik sebanyak 6 kali dengan total kenaikan sebanyak 175 bps sejak bulan Mei Juni, Agustus dan terakhir pada November sehingga kini berada di level 6,00 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaPada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk untuk menjaga stabilitas.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca Selengkapnya