LPS: Perbankan Indonesia kuat hadapi dampak krisis Yunani
Merdeka.com - Yunani saat ini dihantam krisis besar dan terancam menjadi negara bangkrut karena tidak punya uang untuk membayar utang. Negara tersebut tak mampu membayar utang sekitar USD 1,7 miliar atau setara Rp 22,64 triliun ke International Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo hari ini, Senin (30/6).
Namun demikian, Plt Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Fauzi Ichsan mengatakan krisis Yunani tidak akan berdampak pada perbankan Indonesia. Menurutnya, kondisi perbankan Indonesia sangat sehat dan mampu melawan dampak krisis Yunani.
"Keadaan makro berubah cepat, dengan kemungkinan besar Yunani menunggak pembayaran kepada IMF USD 1,7 miliar, tentunya dampak pasar finansial global sangat terasa. Namun dampak terasa Indonesia kita bilang keadaan perbankan Indonesia masih kuat," ucap Fauzi di Jakarta, Selasa (30/6).
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Bagaimana BNI menjamin kualitas kredit? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa bank tolak pengajuan kredit? Alasan utama bank menolak permohonan kredit adalah syarat-syarat yang belum terpenuhi. Berkas-berkas yang diminta biasanya terdiri dari KTP, Kartu Keluarga, dan masih banyak lagi. Sementara untuk dokumen pendukung, kalian akan diminta mengumpulkan NPWP, surat izin usaha, dan slip gaji.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
Menurut Fauzi, terdapat dua faktor yang membuat pihaknya optimis perbankan Indonesia tidak akan terkena dampak Yunani. Pertama, kredit macet atau non performing loan (NPL) Indonesia masih aman di rata-rata 2,5 persen. "Menunjukkan perbankan Indonesia masih kuat hadapi krisis Yunani," ujarnya.
Selanjutnya, yaitu porsi perekonomian Yunani di Eropa yang tergolong rendah. Dengan kata lain, krisis Yunani guncangannya hanya berdampak terbatas. "Di Eropa, ekonomi Yunani kurang dari 2 persen. Sehingga diperkirakan masyarakat ekonomi Eropa dan ECB bisa meredam dan karantina krisis Yunani sendiri," terangnya.
Seperti diketahui, jika Yunani tidak mampu membayar utangnya, maka bakal menjadi negara bangkrut pertama dengan nilai utang terbesar di dunia.
Total utang Yunani sendiri nantinya akan berjumlah USD 360 miliar atau 323 miliar Euro atau setara Rp 4.795 triliun. Para ekonom memprediksi krisis Yunani bakal lebih parah. "Kejadian ini betul-betul mengerikan," ujar seorang Profesor Universitas Georgetown, Anna Gelpern seperti dilansir dari CNN Money.
Utang Yunani ini sendiri berasal dari Dana Moneter Internasional atau IMF, Jerman, Prancis, sejumlah bank di Yunani, dan lain sebagainya.
Ketidakmampuan Yunani membayar utang nampaknya masih akan berlangsung lama. Pasalnya, nilai utang Yunani empat kali lebih besar dibanding Argentina. Selain itu, nilai perekonomian Yunani cuma setengah dari Argentina. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaKondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaApalagi, kata dia, kalau dilihat dari sisi relasi timbal balik di sektor perdagangan dan sektor keuangan maka secara relatif masih sangat aman bagi Indonesia
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnya