Luhut: 24 dari 70 profesor RI di Amerika ingin pulang ke Tanah Air

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo pernah berjanji akan mendorong pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Dwi Kewarganegaraan bagi anak hasil perkawinan campur. Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu masyarakat dan diaspora Indonesia di Wisma Tilden Washington DC, Amerika Serikat, setahun lalu.

Sampai saat ini, janji tersebut masih terus ditagih. Sebab, kejadian dwi kenegaraan menimpa Gloria Natapradja Hamel calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang batal masuk anggota Paskibraka akhirnya diperbolehkan bergabung dalam upacara penurunan Bendera Pusaka.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah saat ini mengklaim jika RUU Dwi kenegaraan sedang dalam proses.

"Ya itu sekarang lagi proses," ujarnya singkat saat ditemui di Epicentrum Kuningan. Jakarta, Rabu (17/8).

Dikatakan Luhut, saat ini masih ada 24 dari 70 profesor asal Indonesia yang sudah menjadi warga negara Amerika Serikat ingin kembali ke Tanah Air. Untuk itu, RUU Dwi Kenegaraan akan dipercepat.

"Diaspora itu kemarin lagi ada 70 professor Indonesia di Amerika ada yang menjadi warga negara AS, 24 dari mereka itu sudah siap untuk kembali ke Indonesia," tuturnya.

Politisi Golkar tersebut membeberkan, dari 24 diaspora, 8 di antaranya telah pulang pergi ke Indonesia. Nantinya, semua diaspora tersebut akan kembali ke bumi Pertiwi untuk pengembangan padi di Merauke, Papua dan Sumatera.

"Dari 24 itu ada 8 yang sudah bolak-balik ke Indonesia sekarang membantu dalam bidang pengembangan padi di Merauke, Papua, Sumatera dan bukan di Jakarta. Orang semacam ini perlu kita terima dengan tangan terbuka. Jangan mempertentangkan peraturan atau hal-hal yang masih kita rubah. Yang kita ingin orang-orang terbaik, putra putri Indonesia bekerja dengan generasimu untuk membuat Indonesia lebih baik," pungkasnya.