Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut: Isu Perubahan Iklim Sangat Penting, Jika Suhu Bumi Naik Pulau Kita Tenggelam

Luhut: Isu Perubahan Iklim Sangat Penting, Jika Suhu Bumi Naik Pulau Kita Tenggelam Luhut Panjaitan. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan isu perubahan iklim sangat penting bagi Indonesia. Menghangatnya suhu bumi bisa membuat sejumlah wilayah di Indonesia tenggelam, karena secara geografis merupakan negara kepulauan.

"Indonesia ini negara kepulauan, kalau banyak masalah, temperatur bumi naik, itu akan membuat pulau-pulau kita juga jadi tenggelam," kata Luhut di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (17/3).

Maka, beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan menjadi solusi yang tidak lagi bisa ditawar. Hanya saja, dana pemerintah untuk melakukan transisi terbatas. Anggaran untuk penanganan perubahan iklim dari APBN sejak tahun 2018 hingga 2020 hanya Rp102,56 triliun. Sementara kebutuhan dana sejak 2020-2030 mencapai Rp343,6 triliun.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau kita lihat anggaran perubahan iklim hanya ada Rp102 triliun atau 4,3 persen. Padahal kita butuh Rp343 triliun, jadi angka ini memang kurang," kata Luhut.

Selisih dana tersebut yang ditawarkan pemerintah kepada para investor untuk melakukan kerja sama.

Di sisi lain, pemerintah saat ini telah berupaya melakukan sejumlah kebijakan yang membuat suhu bumi menghangat. Di antaranya menetapkan ketentuan terkait nilai ekonomi karbon, tarif karbon dan pajak karbon. Semua ini tengah disusun dan dipersiapkan kementerian terkait secara terpadu.

"Kebijakan nilai ekonomi karbon saya kita sudah kita susun secara terpadu di semua kementerian dan ini saya kita bagus dan penting untuk dipahami karena kita betul-betul ingin main di sini," kata dia.

Luhut menjelaskan, potensi proyek pembangunan energi baru terbarukan di Indonesia masih sangat besar. Totalnya mencapai 437,6 gigawatt (GW), terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Arus dan Gelombang (17,9 GW), geothermal (23,9 GW), bioenergi (6,8 GW), tenaga angin (60,6 GW), PLTA (95,6 GW) dan solar atau matahari (207,8 GW).

Sementara itu, kapasitas yang baru terpasang baru 10,4 GW, atau hanya 2,5 persen saja. Rata-rata pemanfaatan potensinya juga masih di bawah 10 persen. Terutama untuk pembangkit listrik tenaga arus dan gelombang laut yang belum dimanfaatkan sama sekali.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara

Ketersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Pensiun Dini PLTU Batubara Kerap Terhalang Pendanaan
Pensiun Dini PLTU Batubara Kerap Terhalang Pendanaan

Pemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.

Baca Selengkapnya
Bicara Perubahan Iklim, Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Bangun Ekonomi dan Industri Hijau
Bicara Perubahan Iklim, Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Bangun Ekonomi dan Industri Hijau

Jokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru

Tekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.

Baca Selengkapnya
Transisi Energi Ketenagalistrikan Jadi Langkah Strategis Turunkan Emisi
Transisi Energi Ketenagalistrikan Jadi Langkah Strategis Turunkan Emisi

Polusi udara beberapa pekan lalu menjadi sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T

Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).

Baca Selengkapnya
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun

Pemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tantang Negara Maju Berikan Pinjaman Murah Demi Atasi Dampak Perubahan Iklim
Jokowi Tantang Negara Maju Berikan Pinjaman Murah Demi Atasi Dampak Perubahan Iklim

Upaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.

Baca Selengkapnya
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin

Jokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ajak Semua Pihak Atasi Dampak Perubahan Iklim: Ini Tantangan yang Kompleks
Menteri ESDM Ajak Semua Pihak Atasi Dampak Perubahan Iklim: Ini Tantangan yang Kompleks

Menteri ESDM menyebut, perubahan iklim adalah tantangan bersifat kompleks yang tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya

Pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Baca Selengkapnya