Luhut Klaim Pengelolaan EBT di Indonesia Jadi Acuan Negara Lain
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Indonesia menjadi negara acuan dalam pengelolaan energi baru terbarukan (EBT). Sebab Indonesia dinilai melakukan pengelolaan EBT secara efisien.
"Indonesia sampai hari ini salah satu acuan yang efisien di dalam pengelolaan energi baru terbarukan," kata Luhut dalam Konferensi Pers dan Pameran Virtual Grab #LangkahHijau, Jakarta, Kamis, (22/4).
Kata Luhut, masa transisi dari pengguna energi fosil ke EBT tidak akan lama. Sebab dalam waktu dekat, Indonesia akan meninggalkan energi fosil dan masuk ke energi bersih. "Kita tidak terlalu lama tentu meninggalkan energi-energi fosil dan masuk ke energi-enegi terbarukan untuk hindari pemansan bumi," kata dia.
-
Kenapa Pertamina fokus mengembangkan EBT? Oki menekankan, Pertamina aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) contohnya bioenergi dan geotermal.
-
Bagaimana Kutai Timur memanfaatkan energi terbarukan? Keberadaan bentang alam karst dengan banyak sumber mata airnya juga dimaksimalkan untuk transisi energi. Kabupaten Kutai Timur secara perlahan sudah mulai beralih ke energi terbarukan.
-
Bagaimana Pertamina menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur? Tanki LPG Wayame dan Jayapura misalkan, kedua tanki LPG ini meningkatkan ketahanan energi LPG sekitar 8-13 hari. Lalu hadirnya tanki BBM Pare Pare, ini bisa menyuplai sekitar 40% kebutuhan Pertalite masyarakat setiap harinya 'Tanki BBM dan LPG yang berlokasi di kota besar ini memiliki peran penting menjadi titik suplai utama di wilayah Indonesia Timur.
-
Kenapa Pertamina jamin pasokan energi di Bali? 'Melalui regional Jatimbalinus, Pertamina jamin pasokan avtur, BBM dan LPG di kegiatan WWF 2024,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang dilakukan Pemprov Kaltim untuk mendukung kebijakan energi terbarukan? Dia kemudian meminta Perusda dapat mengoptimalkan peran, serta melakukan langkah-langkah nyata mendukung kebijakan pemerintah pusat.
-
Bagaimana PLTU Batang mendapat predikat Proper Biru? Pada Selasa (26/12) lalu, PLTU Batang mendapat predikat 'Proper Biru' pada program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pencapaian target pun terus dilakukan percepatan. Bila proses percepatan berjalan sesuai harapan, maka Indonesia bisa bebas dari penggunaan energi fosil sebelum tahun 2060.
Untuk itu, Pemerintah akan bekerja keras dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menghilangkan emisi gas karbon lebih cepat dari sekarang. "Saya undang teman-teman yang lain untuk bahu membahu membuat zero emisi ini bisa lebih cepat darinl target sekarang," kata dia.
Dia pun optimis target tersebut bisa tercapai sesuai harapan. "Saya yakin target itu bisa tercapai," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaLuhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca SelengkapnyaDua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaUpaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.
Baca SelengkapnyaSebagai pembantu Presiden, Luhut bilang menteri harus bisa mengantarkan dan mengawal segala kebijakan di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menyimpan harta karun berupa potensi energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pengembangan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhadi, jumlah ini didapatkan lewat pemodelan dengan metodologi studi demand-supply RKUN yang dilakukan pada 571 region.
Baca Selengkapnya