Luhut: Negara Barat Sangat Butuh Kita dalam Pengurangan Emisi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam upaya pengurangan emisi karbon di dunia. Dengan kawasan hutan Indonesia yang luas, Indonesia bisa menyerap karbon dioksida (carbon credit).
Sebab itu, salah satu caranya ialah dengan mengoptimalkan potensi sawit. "Jangan lupa banyak makanan yang membutuhkan kelapa sawit dan rasanya segala macam. Tapi kita pemerintah sepertinya ditekan terus karena alasannya deforestasi, itu kan tidak benar," tuturnya di Jakarta, Jumat (23/8).
"Sebetulnya itu karena kita ini penghasil karbon kredit terbesar di dunia, saya ulangi, terbesar di dunia. Jadi Barat itu sangat membutuhkan kita, kita saja yang selama ini tidak sadar itu," tambahnya.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi karbon? Langkah tersebut menurut Nicke, sudah sesuai dari aspek lingkungan karena dapat menurunkan karbon emisi dan juga dapat menurunkan impor gasoline.
-
Bagaimana Kementerian LHK memperkuat hutan karbon? Langkah ini juga upaya menurunkan gas rumah kaca hingga 30 persen sesuai dengan progam Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030.
-
Bagaimana Pertamina menangkap peluang penyimpanan karbon? Demi menangkap peluang tersebut, saat ini Pertamina telah memiliki delapan lokasi CCS/CCUS yang pengembangannya dikolaborasikan bersama mitra strategis lainnya.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Dimana hutan yang masih menyerap karbon? Cekungan Kongo Menurut peneliti di Laboratorium Ilmu Iklim dan Lingkungan Prancis, hujan tropis utama di cekungan Kongo menjadi satu-satunya hutan yang masih menyerap karbon.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
Karena itu, pemerintah terus mengupayakan program mandatori campuran solar dengan biodesel (B20) agar terus ditingkatkan kedepannya. "Salah satu yang sudah jelas policy pemerintah adalah B20 sampai B100. dengan demikian kita tidak tergantung dengan Eropa saja," paparnya.
"Jadi Barat sangat membutuhkan kita, selama ini kita tidak sadar itu. Sekarang kita mulai sadar mulai eksplore teliti dan segera nanti akan kami bawa ke masyarakat-masyarakat Eropa," tegasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dekarbonisasi merupakan proses pengurangan emisi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida (CO2) yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaCarbon Digital Conference 2023 akan digelar untuk mengembangkan perdagangan karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan pajak karbon bertujuan untuk memberikan alternatif kepada dunia usaha dalam upaya mengurangi emisi karbon.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menyimpan harta karun berupa potensi energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pengembangan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon
Baca SelengkapnyaUntuk tahap pertama, Indonesia siap mengekspor listrik rendah karbon.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi baru saja meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi telah meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia, dengan kapasitas penyimpanan CO2 potensial yang mencapai 400 hingga 600 gigaton
Baca Selengkapnya