Luhut sebut Saudi Aramco tak serius garap 3 kilang Pertamina
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar minyak hingga 2,2 juta barel per hari (bph) dari empat kilang dibangun bersama Saudi Aramco. Keempat kilang tersebut yakni kilang Balikpapan, Cilacap, Bontang dan Dumai.
Pertamina sendiri akan mendapat jatah kilang di Balikpapan, sementara Saudi Aramco akan melakukan peningkatan di kilang Cilacap, Dumai dan Bontang. Nota kesepahaman kedua perusahaan BUMN energi tersebut juga telah ditandatangani.
Sampai saat ini, Saudi Aramco sudah melakukan progres terhadap peningkatan Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap sampai dengan tahap engineering design. Sayangnya, untuk RDMP Bontang dan Dumai, Saudi Aramco belum melakukan pergerakan apapun.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan hari ini melakukan pertemuan dengan delegasi dari Arab Saudi. Dalam kesempatan tersebut, Luhut mempertanyakan keseriusan Saudi Aramco terhadap proyek kilang di Dumai dan Bontang.
"Aramco ini itu tadi kita kejar, itu jalan (proyek) kilangnya sekarang, dia agak lambat prosesnya. Yang cepat itu dari Rosneft Rusia," ujar Luhut di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8).
Lebih lanjut, Luhut meminta Aramco untuk mempercepat proyek peningkatan kilang pada tahun 2021 dari target sebelumnya 2025. "Kita harap itu selesai di 2021. Dia bilang 2022, tapi kita bilang kamu harus bisa seperti Rosneft. Itu kita kejar, jangan omong-omong doang saja," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Saudi Aramco juga meminta pengurangan terhadap porsi kepemilikan di kilang Cilacap sebesar 15 persen.
"Yang di Cilacap mereka minta share down dari 45 persen ke 30 persen. Saya tidak tahu kenapa. tanya saja dia," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaLuhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaRealisasi produksi minyak 1 juta barel per hari seharusnya bisa tercapai pada tahun 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaArifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendatangi kantor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri sebelumnya menyatakan siap berdebat dengan Menko Luhut terkait hilirisasi.
Baca Selengkapnya