Luhut ungkap biaya sandar mahal buat kapal pesiar dunia ogah ke RI

Merdeka.com - Menteri Koordinasi Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan mahalnya biaya sandar membuat kapal pesiar dunia enggan mampir di Indonesia. Biaya sandar kapal, menurutnya, kalah murah dibanding Singapura.
"Ternyata kita ini memang punya kendala yang bikin kita susah sendiri. Misalnya, kalau di Singapura, yatch itu merapat hanya bayar USD 1.000 per malam, dan kita USD 5.000. Ya itu susah." katanya di Hotel Radisson, Batam, Jumat (12/8).
Padahal, lanjutnya, Indonesia memiliki lokasi yang memiliki potensi besar untuk mendatangkan kapal pesiar dunia. Salah satunya Teluk Benoa.
"Teluk Benoa itu salah satu yang terbaik di dunia. Tapi kita tidak memberikan pelayanan yang baik. Nah kemarin saya sampaikan ke pak presiden, pak kalau begini caranya susah orang ke sini. Belum apa-apa kita sudah mempenalti orang. Menurut hemat saya itu tidak benar. Itu masalah masalah yang terlihat," katanya.
Sebelumnya, pemerintah berencana membangun marina atau pelabuhan khusus kapal pesiar di delapan wilayah di Tanah Air. Yaitu, Saumlaki, Ambon, Kupang, Tarakan, Labuan Bajo, Tanjung Pandan, dan Belitung.
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan terobosan tersebut guna mengoptimalkan peran sektor pariwisata dalam mendatangkan devisa negara.
"Kami telah menargetkan pendapatan negara dari devisa sebesar USD 12 miliar dengan turis sebanyak 20 juta orang," ujarnya.
Menurutnya, keberadaan pelabuhan khusus kapal pesiar juga bakal menguntungkan pemerintah daerah. Sebab, pemda akan mendapat pemasukan dari biaya sandar kapal.
Dia mengungkapkan, Presiden Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 180 Tahun 2014 yang memudahkan kapal wisata asing masuk ke Indonesia.
"Kapal wisata kapal layar dulu susah izin masuk perlu berbulan-bulan. Sekarang butuh waktu satu hari," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya