Made in Israel di pasar Indonesia
Merdeka.com - Impor barang dari Israel kembali menyita perhatian. Kali ini dalam bentuk mainan. Impor mainan dari Israel masuk dalam kategori jenis mainan lainnya atau bagian mainan (other toys and parts) dengan kode HS 9503009900.
Sepanjang 2013, Indonesia sudah mengimpor mainan asal Israel dengan total nilai USD 830 dengan berat 26 Kilogram. Impor mainan ini terus berlanjut pada Januari 2014 dengan nilai USD 358 dengan berat 14 Kilogram.
Ini bukan kali pertama ada produk Israel masuk Indonesia. BPS juga pernah mencatat bahwa pada Juni 2012 Indonesia mengimpor sebanyak 20,6 ton kurma atau senilai USD 191.300 dari Israel. Tidak hanya itu, Indonesia juga mengimpor buah dari Israel. Jeruk Shantang asal Israel masuk Indonesia pada April 2012 sebanyak 0,666 ton dengan nilai USD 709.
-
Dimana bisnis Israel terdampak? 'Kerusakan terhadap dunia usaha terjadi di seluruh negeri, dan hampir tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya,' kata laporan tersebut.
-
Apa yang menyebabkan bisnis Israel terdampak? Sektor perdagangan juga sangat terdampak. Termasuk sektor jasa dan industri seperti mode, furnitur, peralatan rumah tangga, hiburan, transportasi dan pariwisata.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang jual jet tempur ke Israel? Anthony Sampson menyoroti masalah pengiriman pesawat tempur Prancis ke Israel ini. Menurutnya seolah-olah ini adalah murni kebijakan Prancis, tetapi ternyata tidak. Di belakang itu ada Amerika Serikat.
-
Kenapa Israel butuh senjata dari luar negeri? Konflik bersenjata dengan Palestina membuat Israel terus memborong senjata paling canggih dari luar negeri.
-
Siapa pemasok senjata terbesar bagi Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi.
Barang-barang dari Israel yang beredar di pasar dalam negeri tidak ditutup-tutupi. Dari pengakuan Kementerian Perdagangan, terdapat label bertuliskan 'made in Israel' di produk yang memang berasal dari negara tersebut dan dijual di pasar Indonesia.
Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo tidak membantah kalau barang Made In Israel ada yang beredar di pasar Indonesia. Hal ini juga dianggap legal karena tidak ada pembatasan khusus perdagangan antara Indonesia dan Israel.
"Saya cuma dengar. Dengar ada barangnya dan saya tahu. Barangnya itu ya kemungkinan Made In Israel," kata Iman ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/3).
Menurut Iman, meski tidak memiliki hubungan diplomatik, bukan berarti barang dari Israel yang masuk ke Indonesia dikategorikan haram atau ilegal. Produk Israel yang masuk ke pasar dalam negeri termasuk legal (sah) di Indonesia. "Masuknya lewat negara lain, kalau barangnya saya tidak mau bilang," tegasnya.
Iman mengakui pernah didatangi oleh sebuah perusahaan yang ingin mengimpor barang dari Israel. Perusahaan tersebut menanyakan aturan mengenai perdagangan ini. Pihaknya meminta pertimbangan dari Kementerian Luar Negeri sebelum memutuskan mengeluarkan surat izin impor.
"Dulu ada perusahaan datang ke saya dan menanyakan apakah dilarang impor dari Israel. Saya jawab tanya Kemlu (Kementerian Luar Negeri) dulu ya. Kemlu bilang tidak ada larangan dagang. Jadi memang tidak ada larangan," tegasnya.
Namun Iman enggan menyebut perusahaan apa yang meminta izin impor barang dari Israel tersebut. "Perusahaannya apa ya, saya tidak mau ngomong tapi ada, bergerak disektor apa saya juga tidak mau bilang," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2016, ekspor Indonesia ke Israel mencapai USD 103,1. Jumlahnya naik menjadi USD 125,9 juta pada 2017.
Baca SelengkapnyaMemanasnya konflik antara Israel dengan Hamas di Gaza Palestina tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski tak ada hubungan diplomatik, Indonesia tetap memiliki transaksi perdagangan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaImpor dari Israel terjadi dari tahun ke tahun. Pada 2020, nilai impor barang dari Israel mencapai USD 56,5 juta. Kemudian tahun 2021 senilai USD 26,5 juta.
Baca SelengkapnyaFasilitas tersebut juga akan diberikan kepada produk-produk lain dari Palestina sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada Palestina.
Baca SelengkapnyaProduk tidak punya sertifikasi halal maka tak bisa dijual di Indonesia karena payung hukumnya.
Baca SelengkapnyaAprindo pun mempertanyakan apakah ada kajian dan observasi resmi terkait fatwa tersebut.
Baca SelengkapnyaDaftar produk yang dikeluarkan YKMI tersebut menjadi rujukan untuk menjawab kebingungan masyarakat terhadap produk yang terafiliasi.
Baca SelengkapnyaHaryadi mengaku miris melihat kejadian tersebut karena pihaknya sudah mengonfirmasi pada pemegang merek yang menjual produk yang diboikot.
Baca SelengkapnyaSeruan boikot seperti ini berpotensi mengganggu psikologis hak konsumen.
Baca SelengkapnyaAksi boikot berimbas pada anjloknya bisnis beberapa perusahaan multinasional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTidak adanya relasi diplomatik antara Indonesia dengan Israel bukan berarti tidak ada kerjasama antar dua negara ini.
Baca Selengkapnya