Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahal di Ongkos, Kirim Barang Pakai Pesawat Mulai Ditinggalkan Perusahaan Logistik

Mahal di Ongkos, Kirim Barang Pakai Pesawat Mulai Ditinggalkan Perusahaan Logistik Peti Kemas. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengiriman barang melalui pesawat mulai ditinggalkan oleh perusahaan logistik, utamanya wilayah Jawa. Hal tersebut karena perusahaan menilai waktu pengiriman dan biaya yang dikeluarkan cukup besar dibanding jalur darat.

Direktur Utama Paxel.co, Zalfi Ilham Masita mengatakan, pembangunan infrastruktur yang masif turut mendongkrak pengiriman barang lewat jalur darat. Karena waktu tempuh menjadi lebih singkat.

"Perkembangan infrastruktur dan juga e-Commerce sangat mempengaruhi bisnis air cargo. Bagaimana mencari speed atau kecepatan dan murah," ujar Ilham dalam diskusi daring, Jakarta, Selasa (9/11).

Orang lain juga bertanya?

Ilham mengatakan, wilayah Jawa sudah meninggalkan pengiriman barang lewat pesawat. Apalagi setelah pandemi jadwal keberangkatan pesawat menjadi tak menentu serta cenderung turun. Padahal permintaan kirim barang dengan cepat terus naik.

"Jawa, sekarang ini untuk ekspres bisnis atau e-Commerce itu udah nggak pakai pesawat. Mereka semua rata rata pakai land transport ada yang pakai truk atau kereta api. Apalagi sejak covid begitu jadwal pesawat drop, nggak ada lagi yang kirim barang pakai air cargo misalnya untuk Jakarta Semarang," jelasnya.

Melihat dari sisi jarak tempuh dan biaya yang dikeluarkan, Ilham menjelaskan, untuk Jakarta-Surabaya membutuhkan waktu 14 jam menggunakan truk atau kereta api. Kemudian biaya yang dihabiskan sekitar Rp2.000 per Kilogram (Kg).

"Sedangkan tujuan yang sama pakai pesawat, makan waktu 9 jam dengan biaya Rp20.000 per kg. Mulai dari gudang sampai di gudang lagi, 9 jam. Karena ada aturan 4 jam sebelum take off harus masuk dan 2 jam setelah landing baru bisa diambil. Saya nggak tau ini aturannya," katanya.

Perbedaan waktu yang hanya 5 jam membuat pengusaha memilih pengiriman melalui darat. Sebab, mengirim melalui pesawat dinilai terlalu banyak membuang waktu dan biaya.

"Jadi banyak buang waktu di darat dan mahal Rp20.000. Sehingga kalau menjunjung speed, cepat dan murah, hanya beda 5 jam dengan darat yang jauh lebih murah. Makanya kenapa pemain jasa logistik Jawa nggak ada lagi pake pesawat. Semua pindah ke darat. Sehingga kalau kita lihat tol Jawa itu kebanyakan perusahaan ekspress bukan perusahaan b2b logistik," tandasnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik

Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.

Baca Selengkapnya
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat

Sejak pembangunan IKN Nusantara terjadi peningkatan kunjungan yang masuk ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Jurus Mudik Anti Ribet dan Nyaman Naik Kereta Api
Jurus Mudik Anti Ribet dan Nyaman Naik Kereta Api

Kini tak perlu ribet membawa barang bawaan yang terlalu banyak atau membayar biaya kelebihan bagasi saat mudik dengan kereta api.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya

Baginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.

Baca Selengkapnya
Tren Belanja Digital Terus Meningkat, Pengiriman Barang Lion Parcel Naik 50 Persen
Tren Belanja Digital Terus Meningkat, Pengiriman Barang Lion Parcel Naik 50 Persen

Program yang diluncurkan Lion Parcel merupakan kontribusi yang dilakukan untuk mendorong daya beli masyarakat yang berdampak bagi pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya
Layanan Freight Forwarding Ini Dibalut Teknologi
Layanan Freight Forwarding Ini Dibalut Teknologi

Digitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi, Dua Perusahaan Logistik Ini Klaim Kuasai 100 Persen Daerah di Indonesia
Kolaborasi, Dua Perusahaan Logistik Ini Klaim Kuasai 100 Persen Daerah di Indonesia

Ini menjadi awal mula bagi Lion Parcel dan Indah Logistik untuk menawarkan solusi pengiriman yang lebih komprehensif dan terintegrasi.

Baca Selengkapnya
Kemenhub dan KBUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
Kemenhub dan KBUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi

Erick mengatakan bahwa sejauh ini Indonesia telah mampu menekan biaya logistik hingga 13-14 persen.

Baca Selengkapnya
Ongkos Kirim Paket Antar-Kota Kini Hanya Rp 6.000 buat UMKM, Cek Infonya di Sini
Ongkos Kirim Paket Antar-Kota Kini Hanya Rp 6.000 buat UMKM, Cek Infonya di Sini

UMKM dan aktivitas ekonomi juga terus berkembang di Pulau Jawa. Dengan demikian, industri logistik memegang peranan penting.

Baca Selengkapnya
Terungkap Bisnis Logistik Indonesia Masih Kalah dari Malaysia, Thailand dan Singapura
Terungkap Bisnis Logistik Indonesia Masih Kalah dari Malaysia, Thailand dan Singapura

Kinerja sektor logistik Indonesia kalah dari negara tetangga, meski pemerintah sudah mendorong perluasan digitalisasi sektor ini secara menyeluruh.

Baca Selengkapnya
Merger Citilink dan Pelita Air Buat Harga Tiket Pesawat Lebih Murah
Merger Citilink dan Pelita Air Buat Harga Tiket Pesawat Lebih Murah

Saat ditanya kapan proses merger Citilink dan Pelita Air rampung, Erick Thohir meminta bersabar.

Baca Selengkapnya