Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahalnya Harga Sembako Imbas Kenaikan Harga BBM Tak Untungkan Petani, Kok Bisa?

Mahalnya Harga Sembako Imbas Kenaikan Harga BBM Tak Untungkan Petani, Kok Bisa? Petani. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah akhirnya menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30. Kenaikan dari BBM tentu menjadi polemik di tengah masyarakat. Sebab, kenaikan harga BBM itu akan menyebabkan melonjaknya harga di sektor transportasi dan merembet ke bahan pokok atau sembako dibeli masyarakat.

Deputy Director Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengatakan, untuk beberapa kenaikan harga bahan pangan disebabkan oleh produksi yang berkurang. Sesuai hukum ekonomi, saat permintaan naik maka harga meningkat.

Meskipun demikian, kenaikan harga bahan pangan dalam dua minggu terakhir salah satunya juga dipicu oleh isu kenaikan BBM yang sudah banyak diperbincangkan setengah bulan lalu.

Eko memperkirakan kenaikan bahan pangan tertinggi terjadi pada bulan September 2022, dan akan turun di bulan Oktober hingga November, serta kembali naik lagi di bulan Desember.

"Jadi sebelumnya memang sudah ada tren kenaikan beberapa harga bahan pangan. Sampai kapan naik, perkiraan saya kenaikan tertinggi di bulan September ini, lalu melandai di Oktober dan November dan sedikit naik lagi di Desember karena ada natal dan tahun baru," ujar Eko kepada Merdeka.com, Jakarta, Senin (5/9).

Kenaikan harga pangan, lanjutnya akan terjadi di bulan pertama dan kedua selebihnya harga akan menuju keseimbangan. "Bisa dikatakan dampak kenaikan BBM ke harga pangan pokok akan terjadi di September dan Oktober, setelah itu maka faktor lain yang berperan seperti gagal panen, produksi turun, harga internasional, dan lain-lain," jelas dia.

Tak Buat Petani Untung

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Aditya Alta mengatakan, kenaikan harga pangan tidak membuat petani untung. Daya beli petani sebagai konsumen juga tidak membaik.

Dia menjelaskan, kenaikan harga pangan belum tentu berdampak positif bagi pendapatan petani karena petani Indonesia rata-rata menguasai lahan yang kecil.

"Hampir 60 persen rumah tangga pertanian mengelola lahan yang luasnya kurang dari 0,5 hektar atau masuk dalam kategori gurem," ujar Aditya.

Penelitian CIPS menyebutkan, sebanyak dua per tiga petani di Indonesia adalah net food consumers yang artinya mereka mengkonsumsi dan membeli pangan lebih banyak dari pada pangan yang mereka tanam. Untuk itu, harga pangan yang tinggi akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk membelinya.

Berdasarkan data BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2022 adalah sebesar 106,31 atau naik 1,97 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

"Petani kecil menyumbang sekitar 90 persen dari produksi total beras di Indonesia," terang dia.

Adopsi Kartu Tani Berjalan Lambat

Menurut dia, meningkatkan daya saing petani merupakan suatu hal yang perlu diikuti kebijakan konkret. Penelitian CIPS menunjukkan, bahwa akses petani terhadap input pertanian berkualitas perlu diprioritaskan supaya mereka bisa menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. 

"Yang masih terjadi di lapangan adalah, adopsi Kartu Tani berjalan lambat dan hal ini mempengaruhi akses petani kepada input pertanian," jelas Aditya. 

Oleh karena itu dibutuhkan evaluasi pada penerima subsidi input pertanian seperti pupuk bersubsidi. "Dibutuhkan kriteria yang jelas sehingga pada waktunya penerima subsidi bisa 'lulus; dan berdaya sehingga subsidi bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih produktif," kata dia.  

Selain itu, perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendukung pertanian juga diperlukan untuk menambah efisiensi proses produksi. 

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemendag Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Naiknya Harga Beras
Kemendag Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Naiknya Harga Beras

Kemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini

Jika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia

Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Anomali Cuaca Disalahkan Jadi Penyebab Mahalnya Harga Beras
Anomali Cuaca Disalahkan Jadi Penyebab Mahalnya Harga Beras

Anomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.

Baca Selengkapnya
Kenaikan Harga Beras Bisa Lebih Gawat dari BBM, Jumlah Penduduk Miskin Berpotensi Melonjak
Kenaikan Harga Beras Bisa Lebih Gawat dari BBM, Jumlah Penduduk Miskin Berpotensi Melonjak

Harga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.

Baca Selengkapnya
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg

Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Mahalnya Harga Beras
Jokowi Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Mahalnya Harga Beras

Kita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga beras bisa turun," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya