Mahkota Raja Made In Boyolali tembus pasar Belanda
Merdeka.com - Kerajinan ekonomi kreatif berupa mahkota raja atau 'kuluk manten' yang diproduksi pengrajin Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mampu menembus konsumen mancanegara.
Seorang perajin 'kuluk manten', Heri Sanjoyo (55) mengatakan, usaha kerajinan yang ditekuni sejak 1974 kini mampu menembus konsumen luar negeri antara lain Thailand, Suriname, dan Belanda, Dia mengatakan, 'kuluk manten' yang berbentuk bundar tersebut kombinasi antara bahan baku kertas karton dengan kain kantun serta asesoris lainnya mulai diminati konsumen luar negeri.
Selain itu, kata Heri, pelanggan dari pasar lokal di Indonesia pada musim hajatan ini, juga cukup ramai. Pelanggan lokal mulai datang dari Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
Menurut dia, permintaan kerajinan 'kuluk manten' pada musim hajatan saat ini rata-rata mencapai 200 buah per bulan atau meningkat 100 persen dibanding bulan sebelumnya.
Heri yang dibantu tiga tenaga kerja memiliki kemampuan produksi rata-rata 200 buah per bulan dengan kualitas bagus, sedangkan 500 buah per bulan untuk kualitas kedua (kasar).
"Saya rata-rata mampu memproduksi 'kuluk' sekitar 400 buah per bulan," katanya seperti ditulis Antara, Sabtu (30/7).
Menurut dia, kerajinan mahkota raja tersebut dijual bervariasi mulai yang paling murah Rp 9.000 per buah hingga paling mahal Rp 225 ribu per buah.
"Kami selain mampu memproduksi 'kuluk manten' Keraton Surakarta, Yogyakarta, dan juga Thailand. Bisnis ini cukup menjanjikan," kata Heri.
Menurut dia, omzet kotor 'kuluk manten' atau mahkota raja tersebut antara Rp 5 juta hingga Rp 6,5 juta per bulan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaKayu jati asal Bojonegoro sangat diminati negara-negara lain karena kualitasnya yang bagus
Baca SelengkapnyaIndonesia harus bangga. Industri rempah lokal selalu jadi minat negara asing. Ambon, Maluku misalnya. Telah melakukan ekspor 8,9 ton biji pala ke Rotterdam.
Baca SelengkapnyaKendaraan itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
Baca SelengkapnyaPT Juara Roti Indonesia adalah perusahaan Indonesia dengan produk roti dan kopi berkualitas premium.
Baca SelengkapnyaBerlian 19,22 karat itu akan segera dilelang dan diperkirakan terjual dengan harga Rp1,5 miliar.
Baca SelengkapnyaTak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaNurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca Selengkapnya