Makanan Minuman Hingga Tembakau Jadi Penyebab Inflasi 0,32 Persen di Mei 2021
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Mei 2021 mencapai 0,32 persen. Dengan angka ini maka inflasi tahun kalender Januari- Mei 2021 mencapai 0,90 persen dan inflasi tahun ke tahun 1,68 persen.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, dari 11 kelompok pengeluaran semua telah mengalami inflasi. Di mana inflasi terbesar terjadi untuk komoditas makanan dan minuman (mamin) dan tembakau, dengan andil sebesar 0,10 persen. Sementara inflasi mamin dan tembakau tersebut sebesar 0,39 persen.
"Kalau kita rinci lebih dalam untuk mamin dan tembakau untuk makanan sendiri andilnya 0,09 persen smentara untuk rokok dan tembakau 0,01 dan kemudian minuman beralkohol dan tidak beralkohol ini andilnya sangat kecil sekali 1,0 persen," ujarnya dalam rilis BPS, di Kantornya Jakarta, Rabu (2/6).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Selain itu kelompok lain mengalami inflasi yang cukup tinggi terjadi pada transportasi dengan andil 0,08 persen, namun inflasinya cukup besar 0,71 persen. Jika dirinci andil terbesar adalah jasa angkutan penumpang sebesar 0,07 persen sementara inflasi untuk jasa angkutan penumpang sebesar 2,74 persen.
"Kemudian untuk pengoperasian peralatan transportasi dengan andil sebesar 0,02 persen dengan inflasi sebesar 0,23 persen," ujarnya.
Sementara itu, menurut inflasi inti diatur pemerintah dan bergejolak, inflasi inti memberikan andil sebesar 0,16 persen dengan inflasi mencapai 0,24 persen. Inflasi tersebut utamanya di dorong ikan segar dengan andil 0,04 persen.
"Jadi untuk ikan segar ini sebagian masuk sebagai harga bergejolak dan sebagian masuk impor. Misalnya gurame, bawal, gabus, kakap merah masuk dalam kelompok volatile. Sementara, ikan cangkalang, ekor kuning masuk inflasi inti," jelasnya.
Kemudian emas dan perhiasan juga memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen, nasi dengan lauk 0,01 persen. Selanjutnya untuk harga diatur oleh pemerintah, terkait dengan tarif angkutan udara memiliki andil sebesar 0,04 persen. Ada juga tarif angkutan antara kota dengan andil sebesar 0,02 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca Selengkapnya