Makin banyak orang Indonesia rajin menabung
Merdeka.com - Hasil survei bertajuk Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions memberi gambaran, makin banyak konsumen Indonesia yang mengalokasikan dananya untuk menabung.
Managing Director Nielsen Indonesia Catherine Eddy mengatakan, konsumen Indonesia yang mengalokasikan dana cadangan untuk menabung pada kuartal III 2013, meningkat lima poin dibanding kuartal sebelumnya.
"Di Indonesia, tiga dari empat konsumen mengalokasikan dana cadangan mereka untuk menabung atau meningkat menjadi 76 persen dan 24 poin di atas rata-rata global yang 52 persen," ujar Catherine melalui siaran persnya yang diterima merdeka.com, Sabtu (2/11).
-
Bagaimana cara menghemat pengeluaran? Mengurangi biaya belanja bukan berarti mengurangi manfaat dari barang itu sendiri. Sebaliknya, dengan membeli barang dengan harga lebih tinggi, cenderung hemat. Sebab, produk dengan harga cukup tinggi memiliki usia pakai lebih panjang dibandingkan produk dengan harga murah. Akhirnya, Anda tidak perlu membeli produk yang serupa di setiap satu atau dua bulan sekali.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kapan tabungan orang kaya di atas Rp5 miliar meningkat pesat? Simpanan orang kaya itu meningkat pesat, lebih cepat dibandingkan dengan tabungan di bawah Rp5 miliar
-
Bagaimana frugal living membantu menabung? Orang yang hemat akan memiliki lebih banyak uang untuk menabung atau berinvestasi.
-
Apa tujuan utama dari belanja hemat? Tujuan utama dari belanja efisien adalah memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat yang optimal dan sesuai dengan prioritas keuangan jangka panjang.
-
Mengapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
Tidak hanya orang Indonesia, konsumen di Vietnam juga makin banyak yang gemar menabung. Konsumen Vietnam yang gemar menabung naik menjadi 72 persen. Begitu pula dengan Thailand yang meningkat menjadi 68 persen, Singapura yang naik jadi 64 persen. persen. Sebaliknya, di Filipina justru turun tiga poin menjadi 67 persen, dan Malaysia turun empat poin menjadi 57 persen.
Catherine menuturkan, konsumen di Asia Tenggara berada di urutan teratas dalam hal menabung. Langkah mereka menyalurkan kelebihan dana untuk menabung juga menjadi hal pertama yang dilakukan konsumen, setelah mereka menutup biaya hidup utama.
"Di luar kepercayaan diri mereka, konsumen masih mengindikasikan mereka siap untuk mengalokasikan sebagian dari dana cadangan mereka untuk liburan, teknologi baru dan berinvestasi dalam saham dan reksa dana," kata Catherine.
Dalam satu tahun terakhir, konsumen di Asia Tenggara telah mengubah kebiasaan belanja untuk menghemat pengeluaran rumah tangga. Bahkan, 90 persen konsumen di Thailand dan Vietnam memperlihatkan kecenderungan kuat untuk mengekang pengeluaran rumah tangga.
"Tingkat tertinggi yang tercatat secara global dalam survei Nielsen dan 26 poin lebih tinggi dari rata-rata global yang 64 persen; diikuti oleh Indonesia sebesar 82 persen, Filipina 80 persen, Malaysia 79 persen dan Singapura 62 persen," jelas Catherine.
Area-area yang diindikasikan akan dikurangi untuk menghemat pengeluaran rumah tangga, menurut Catherine, salah satunya fashion dan hiburan di luar rumah. "Konsumen di Vietnam memiliki kecenderungan tertinggi untuk mengurangi belanja pakaian baru yakni sebesar 62 persen, diikuti oleh Malaysia 61 persen dan Filipina 61 persen," ucapnya.
Konsumen Vietnam juga mengindikasikan kecenderungan tertinggi untuk mengurangi hiburan di luar rumah yakni 60 persen, diikuti oleh Thailand 57 persen dan Malaysia 52 persen. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Meningkat Hampir 10 Persen di April 2024
Baca SelengkapnyaNominal menabung setiap orang pasti berbeda, tergantung beban keuangan.
Baca SelengkapnyaSaldo tabungan orang super kaya tersebut naik 6,79 persen (yoy) per Agustus 2023.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaGenerasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca Selengkapnya