Malam ini, surat utang global 1 miliar Euro dan USD 2 M diterbitkan
Merdeka.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengatakan pemerintah akan menerbitkan surat utang global sebesar 1 miliar Euro dan USD 2 miliar. Hal ini untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Dia menambahkan, target penerbitan surat utang pemerintah di tahun 2017 sebesar Rp 684 triliun atau setara dengan USD 51 miliar. Sehingga direncanakan surat utang sebesar 1 miliar Euro dan USD 2 miliar akan diterbitkan malam ini.
"Target gross kita kan kalau kamu lihat Rp 684 triliun, kalau didolarkan itu USD 51 miliar untuk 2017. Itu target 1 tahun gross-nya Rp 684 triliun untuk defisit 2,41 persen," kata Robert di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/7).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Surat utang yang akan diterbitkan, yaitu Seri RI0727 dengan nilai USD 1 miliar dan jangka waktu 10 tahun, jatuh tempo pada 18 Juli 2027 dengan bunga 3,85 per tahun. Seri RI0747 dengan nilai USD 1 miliar dan jangka waktu 30 tahun, jatuh tempo pada 18 Juli 2047 dengan bunga 4,75 per tahun.
Sementara, surat utang Euro yang diterbitkan pemerintah adalah Seri RIEURO0724 dengan nilai 1 miliar Euro dan jangka waktu 7 tahun. Jatuh tempo 18 Juli 2024 dengan bunga 2,15 per tahun.
Secara total sejak awal tahun, pemerintah sudah menjual surat utang global konvensional sebesar USD 3,5 miliar dan sukuk sebesar USD 3 miliar.
"Kalau di awal tahun kalau kau ikutin, itu yang dalam valuta asing 21 persen atau USD 10 miliar, sebelum Euro kemarin kami sudah terbitin global bond, global USD kan sudah USD 3,5 miliar, sukuk USD 3 miliar," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca Selengkapnya