Malnutrisi, RI bisa kehilangan potensi ekonomi 3 persen PDB
Merdeka.com - Kasus kurang gizi atau malnutrisi diperkirkan bisamembuat Indonesia kehilangan potensi ekonomi sekitar 2 persen-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Stunting atau pengerdilan pada anak menjadi salah satu contoh kasus malnutrisi masih marak terjadi di Indonesia.
Diperkirakan, sebanyak 8,4 juta balita atau anak usia di bawah lima tahun di Tanah Air mengalami stunting.
Pakar Gizi Universitas Indonesia Endang Achadi mengatakan penanganan kasus stunting pada anak masih terhalang stigma berkembang di masyarakat. Dimana, anak dengan tubuh pendek masih dianggap normal.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Mengapa Indonesia punya paparan mikroplastik tinggi? Sejumlah penelitian terbaru mengungkap bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan paparan mikroplastik yang sangat tinggi. Hal ini tentu menimbulkan dampak kesehatan yang tidak main-main dan tak bisa disepelekan.
-
Kenapa kasus TB di Indonesia masih tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya kasus TB di Indonesia antara lain kepadatan penduduk di kota-kota besar, seperti Jakarta, yang memudahkan penyebaran bakteri.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
"Masalahnya bukan di tubuh yang pendek. Tapi stunting juga bakal menggangu perkembangan otak anak," katanya seperti dikutip dari Worldbank.org, Sabtu (25/4).
Stunting adalah gejala dari malnutrisi kronis. Malnutrisi bisa bermula ketika bayi masih berbentuk janin. Di dalam rahim, calon bayi tak mendapat asupan gizi berkecukupan.
Akibatnya, ketika lahir, bayi rentan menderita obesitas. Pada gilirannya, obesitas bisa membuat anak-anak rentan terserang penyakit tak menular, termasuk di dalamnya diabetes dan serangan jantung.
"Banyak kasus penyakit tak menular di Indonesia menyebabkan pengeluaran pemerintah menjadi tinggi, khususnya untuk asuransi kesehatan nasional," kata Direktur Nutrisi Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi.
Sekitar 60 persen kasus kematian disebabkan oleh penyakit tak menular, termasuk di dalamnya malnutrisi. Maka itu, pemerintah harus segera meningkatkan perhatiannya dalam mengatasi kasus-kasus malnutrisi di Indonesia.
"Biaya terbesar harus ditanggung asuransi kesehatan nasional untuk penanganan penyakit stroke, diabetes, dan gagal ginjal."
Soekirman, Direktur Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan, menambahkan malnutrisi bisa menghambat pemerintah dalam memanfaatkan bonus demografi. Dimana penduduk usia produktif lebih besar ketimbang nonproduktif.
"Apa yang seharusnya bisa menjadi bonus demografi berubah menjadi beban demografi." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, dampak negatif lainnya juga akan dirasakan oleh tenaga kerja berupa pengurangan kompensasi sebesar Rp27,03 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kasus penyakit kritis dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKekeringan sudah melanda sebagian wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaNilai kerugian Indonesia akibat perubahan iklim setara 0,5 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaDibantu PBB, Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim
Baca Selengkapnya