Mampu Bagi-bagi Kado Natal ke Anak-anak Seluruh Dunia, Seberapa Kaya Santa?
Merdeka.com - Perayaan Natal tentu identik salah satunya dengan tokoh Santa Claus. Dalam cerita, sosok Santa akan berkeliling dunia menggunakan kereta salju membagikan hadiah kepada seluruh anak di bumi. Tentunya hal ini membuat penasaran, sekaya apa Santa sampai bisa melakukan hal tersebut?
Menurut taksiran GOBankingRates, dilansir dari Yahoo! Finance, kekayaan Santa mencapai USD 51,6 miliar (Rp 750,9 triliun) setelah mengecek nilai-nilai aset yang dimiliki Santa, mulai dari rusa terbang hingga pabrik hadiah.
Sembilan rusa magis yang menarik kereta salju (sleigh) Santa Claus masing-masing bernilai USD 100.000 (Rp 1,45 miliar), sementara harga Rudolph si hidung merah lebih mahal USD 50.000 karena memiliki kemampuan ala GPS. Untuk kereta saljunya juga relatif mahal, yakni USD 65 juta (Rp 945 miliar).
-
Apa ciri khas tampilan Santa Claus? Pakaiannya dan topi berwarna merah selalu menjadi ciri khas pada sosok Santa.
-
Apa yang dirayakan saat Natal? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Mengapa tampilan Santa Claus jadi ikon Natal? Santa Claus menjadi sebuah icon dalam setiap perayaan Natal.
-
Apa makna Natal yang dirayakan? Natal merupakan saat yang istimewa di mana kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang membawa damai dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia.
-
Gimana cara merayakan natal? Ada beberapa cara merayakan Natal yang bisa dilakukan bersama keluarga yang sejalan dengan apa arti Natal, di antaranya: Menghias Pohon Natal, Saling Tukar Kado, Menonton Film, Membuat Kue Khas Natal, Berdoa Bersama
-
Siapa yang merayakan Natal bersama? Video yang diunggah di Instagram @asmirandah89 menghadirkan keceriaan Chloe Emmanuelle, putri sulung Asmirandah, yang turut bergabung dalam perayaan tersebut.
Ini belum termasuk lahan tempat tinggal para rusa yang ditaksir mencapai USD 11 juta (Rp 160 miliar). Rumah Santa di Kutub Utara terbilang sederhana. Harganya hanya USD 250.000 (Rp 3,6 miliar).
Dalam urusan korporasi, Santa mempekerjakan 5.000 pegawai peri di kutub utara. Pekerjaan yang tersedia ada yang sebagai pembuat mainan, juru masak, pengurus rusa, atau mekanik. Valuasi mega complex bagi para peri mencapai USD 530,5 juta (Rp 7,7 triliun).
Aset paling mahal Santa Claus adalah toko mainan miliknya. Nilai toko mainan ini diperkirakan mencapai USD 50 miliar (Rp 727,6 triliun).
Cerita Awal Mula Kemunculan Santa Claus
Dari sejumlah sumber, cerita sinterklas memang muncul dari beberapa tradisi Natal di sejumlah daerah di Eropa kemudian Amerika. Rujukannya rata-rata sama, yakni kisah tentang Santo Nikolas pada abad ke-4. Santo dari Myra ini adalah inspirasi utama untuk figur orang Kristen tentang Sinterklas.
Nikolas terkenal untuk kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Di Eropa (lebih tepatnya di Belanda, Belgia, Austria dan Jerman) dia digambarkan sebagai uskup yang berjanggut dengan jubah resmi, hingga kemudian gambaran ini menjalar ke seluruh dunia dengan penambahan sejumlah atribut, seperti topi dan sebagainya.
Austin Cline, seorang pengamat agama, mengatakan Sinterklas justru merupakan simbol-simbol sekuler dalam Kristen yang memang tidak ada rujukannya Alkitab. Hal ini tidak mengherankan jika faktanya simbol Sinterklas lebih populer ketimbang misalnya, gambar bayi Yesus, dalam setiap perayaan Natal.
Wajah sekuler Natal yang dilambangkan dengan Sinterklas ini bahkan pernah mendapat tentangan dari orang Kristen Puritan di inggris pada 1647. Demi menghapus elemen-elemen yang tidak alkitabiah, Inggris yang ketika itu dikuasai oleh Parlemen Puritan bahkan pernah melarang perayaan Natal.
Mereka menganggap perayaan Natal hanyalah festival kepausan (popish) yang tidak punya pembenarannya dalam Alkitab. Akhirnya, kaum Puritan di Inggris menggantinya dengan satu hari puasa.
Akibat larangan perayaan Natal ini, kerusuhan meledak di sejumlah kota di Inggris. Bahkan, Canterbury dikuasai oleh massa pemrotes selama berminggu-minggu. Kerusuhan akhirnya reda dengan pencabutan larangan lewat Restorasi Raja Charles II pada 1660, kendati sejumlah pendeta tetap tidak menyetujuinya.
Sinterklas yang tidak ada rujukannya dalam Alkitab telah menjadi simbol-simbol dalam tradisi perayaan Natal di dunia, termasuk di Indonesia. Barangkali ini mirip dengan ketupat jika tradisi setiap Lebaran itu mendunia.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulan cerita legenda seputar Natal yang terkenal di dunia sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaJumlah itu meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama di pekan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menyambut Natal 2023, KCIC menghadirkan Sinterklas untuk menghibur para penumpang.
Baca SelengkapnyaArti Natal adalah memperbaiki komunikasi dengan Tuhan. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbaharui cara komunikasi dan komitmen dengan Tuhan.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang menunjukkan kasih sayangnya dengan memberikan kado natal dengan nilai yang fantastis.
Baca SelengkapnyaKumpulan ucapan selamat Natal menggunakan bahasa Inggris lengkap dengan artinya.
Baca SelengkapnyaBerikut hasil karya dari Sudamerian dalam akun Reddit-nya yang menggambarkan Santa Claus.
Baca SelengkapnyaKata sambutan Natal memegang peranan penting dalam menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus.
Baca SelengkapnyaTokoh Sinterklaas identik dengan hari natal. Namun tak banyak yang tahu kisah sesungguhnya dari sosok tersebut. Apakah benar-benar nyata?
Baca SelengkapnyaKAI menyiapkan 3 juta tiket kereta api saat Nataru 2023/2024.
Baca SelengkapnyaNatal merupakan perayaan hari besar bagi umat kristiani yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember.
Baca SelengkapnyaPada pohon Natal terdapat kreativitas yang patut diberikan harga terbaik.
Baca Selengkapnya