Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manfaat Ekonomi Presidensi G20 Dua Kali Lebih Besar dari Pertemuan Tahunan IMF-WBG

Manfaat Ekonomi Presidensi G20 Dua Kali Lebih Besar dari Pertemuan Tahunan IMF-WBG Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 di Roma Italia. ©2021 Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Merdeka.com - Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh di 2022. Ini dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, sedikitnya ada tiga manfaat besar bagi Indonesia ini jika pertemuan dilaksanakan secara fisik. Antara lain peningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 di berbagai sektor.

"Sehingga secara agregat, diperkirakan manfaat ekonominya dapat mencapai 1,5 – 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Bali," kata Menko Airlangga dalam sebuah acara bertema 'Mau Dibawa Ke Mana G20 di Era Presidensi Indonesia?' secara virtual, di Jakarta ditulis Sabtu (20/11).

Dalam pertemuan G20 tahun depan direncanakan ada 150 pertemuan dan side events selama 12 bulan. Terdiri dari Pertemuan Working Groups, Engagement Groups, Deputies/Sherpa, Ministerial, dan KTT G20, serta Side Events.

Ini akan memberikan manfaat untuk sektor akomodasi, makan-minum, pariwisata, dan yang terpenting adalah branding Indonesia di dunia internasional. Dalam jangka panjang, branding itu akan meningkatkan kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia.

"Indonesia dapat menjadi central stage di dunia," kata Menko Airlangga.

Informasi saja, Presidensi G20 mengusung tema 'Recover Together, Recover Stronger'. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Semakin terintegrasinya perekonomian global, keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di suatu negara tidak akan dapat bertahan lama apabila tidak diikuti oleh keberhasilan yang sama di negara-negara lain.

Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif. Sekaligus momentum untuk menjaga Kawasan Indo Pasifik yang netral, sebab pertumbuhan ekonominya yang relatif tinggi, dan ini adalah eranya untuk Asia.

"Setelah G20, Indonesia juga akan memimpin ASEAN, sehingga ini (G20) sangat tepat waktu, karena saat ini ASEAN merupakan wilayah cukup tenang dengan pertumbuhan tinggi. Semoga Indonesia juga bisa membawa basis filosofi yaitu konsultasi dan konsensus, konkretnya adalah musyawarah mufakat, dalam forum G20 tersebut," ujar Menko Airlangga.

Beragam Keuntungan Lainnya

Ekonom Senior di The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip mengatakan, Indonesia dapat memanfaatkan kedudukannya sebagai Presidensi G20 bagi kepentingan nasional.

“G20 juga dapat memaksimalkan peran Indonesia untuk menjembatani perbedaan kepentingan antara AE (Advanced Economies) dengan EM (Emerging Market),” kata Sunarsip dalam diskusi Bank Indonesia, di Surabaya, Sabtu (20/11).

Lebih lanjut, dia menyebutkan beberapa kepentingan yang diperoleh Indonesia dalam G20 pada 2022 mendatang. Di antaranya, sebagai sarana untuk menarik investasi dari anggota yang memiliki surplus saving, seperti Jerman, Jepang, China, Korea, UE, Rusia dan Arab Saudi melalui forum forum bilateral di G20.

Kemudian, sebagai jendela untuk membuka pasar ekspor ke negara G20, baik ekspor barang maupun jasa terutama dalam rangka diversifikasi pasar ekspor. Seperti ke Arab Saudi, Turki, Rusia, Brasil, Argentina dan Meksiko.

“Indonesia dapat memanfaatkan kedudukannya sebagai Presidensi sekaligus tuan rumah G20 untuk mendorong sektor pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Lalu, sebagai sarana untuk mendorong isu-isu tata kelola di sektor keuangan (finance track): money laundering, international tax, financial inclusive (digital, SME), capital flow, cross-border payment, financial data exchange, dan lainnya.

Tentunya dalam presidensi G20 mendatang, dapat memperkokoh dan meningkatkan reputasi Indonesia dalam forum-forum multilateral yang selama ini telah teruji turut serta dalam menyelesaikan isu-isu global.

Adapun kepentingan bagi global, posisi Indonesia yang berada “di tengah-tengah” atau “non kubu” dapat berperan menjadi stabilisator di tengah berbagai konflik dagang yang masih terjadi, seperti konflik dagang antara USA vs China, China vs Australia, Rusia vs UE, UK vs UE.

Demikian, Indonesia memiliki agenda (concern) yang relatif sama baik dengan anggota G20 yang berasal dari kelompok AE maupun EM. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi mampu menyelesaikan agenda-agenda utama G20 baik agenda peninggalan Presidensi 2021 maupun perkembangan di 2020.

“Agenda-agenda tersebut antara lain menyangkut isu-isu pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi, stabilitas keuangan, stabilisasi harga komoditas, pangan, perubahan iklim, transisi energi, dan lainnya,” tutup Sunarsip.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi ke-2 di Negara G20
Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi ke-2 di Negara G20

Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Paparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Bikin Indonesia Cuan
Menlu Retno Paparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Bikin Indonesia Cuan

Sejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Di Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN, Sektor Ekonomi Jadi Pembahasan Krusial
Di Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN, Sektor Ekonomi Jadi Pembahasan Krusial

Tingkat perdagangan ASEAN dengan negara mitra tumbuh signifikan, mencapai 34% dalam dekade terakhir. Sementara, nilai investasi asing pada 2021 capai USD179 M.

Baca Selengkapnya
Indonesia Apresiasi Kesuksesan Presidensi India G20 Tahun 2023
Indonesia Apresiasi Kesuksesan Presidensi India G20 Tahun 2023

Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi atas kesuksesan India selaku Presidensi Group of Twenty (G20) bidang ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Hadir di Forum Bisnis Indonesia-RRT bersama Presiden, Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Tiongkok Mitra Penting Indonesia
Hadir di Forum Bisnis Indonesia-RRT bersama Presiden, Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Tiongkok Mitra Penting Indonesia

Mendag ungkap Tiongkok menjadi sumber investasi dan mitra dagang penting bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Komitmen Investasi Senilai USD10,07 Miliar, Rosan Roeslani Optimis Investasi Tiongkok Terus Meningkat
Komitmen Investasi Senilai USD10,07 Miliar, Rosan Roeslani Optimis Investasi Tiongkok Terus Meningkat

Rosan Perkasa Roeslani mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Orang Kaya Bakal Kena Pajak Baru, Tarifnya 2 Persen
Siap-Siap Orang Kaya Bakal Kena Pajak Baru, Tarifnya 2 Persen

OECD berencana mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak kepada orang terkaya atau miliarder yang tarifnya 2 persen.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bawa 'Oleh-Oleh' Komitmen Investasi Rp294 Triliun dari Kunjungan Luar Negeri
Prabowo Bawa 'Oleh-Oleh' Komitmen Investasi Rp294 Triliun dari Kunjungan Luar Negeri

Menurut Presiden, capaian tersebut telah menunjukkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi yang menjanjikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 di New Delhi India
Menko Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 di New Delhi India

Presiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya
Luhut: Profil Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua di G20, tapi Masyarakat Tak Sadar dan Kritik Sana-Sini
Luhut: Profil Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua di G20, tapi Masyarakat Tak Sadar dan Kritik Sana-Sini

Luhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Presiden Bank Dunia dan Direktur IMF di Istana Merdeka
Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Presiden Bank Dunia dan Direktur IMF di Istana Merdeka

Jokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.

Baca Selengkapnya
Wamenperin: Serap 12,3 Juta Tenaga Kerja, IKM Wujudkan Pemerataan dan Pengentasan Kemiskinan
Wamenperin: Serap 12,3 Juta Tenaga Kerja, IKM Wujudkan Pemerataan dan Pengentasan Kemiskinan

Kemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.

Baca Selengkapnya