Manfaatkan LNG untuk PLTG Sambera, PLN hemat Rp 70 M per tahun
Merdeka.com - PLN terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Nusantara dengan menggunakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW) yang menggunakan regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) dengan moda transportasi trucking pertama kali di Indonesia.
Metode suplai LNG dengan sistem ini merupakan salah satu terobosan untuk meraih wilayah terpencil yang tidak terjangkau pipa. PLTG yang berlokasi di Jalan Poros Samarinda-Bontang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur telah beroperasi sejak 2009 dan dalam masa tersebut menggunakan minyak sebagai bahan bakar. Dengan masuknya LNG, PLN dapat menghemat biaya energi primer sebesar Rp 70 Milyar per tahun.
Penggunaan LNG juga dapat menurunkan biaya pokok produksi (BPP) pembangkit sebesar 38 persen. Penyaluran LNG perdana ini disaksikan langsung oleh Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto, Komite BPH Migas Jugi Prajogio, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon, serta SVP Engineering Operation and Technology Development PT Pertamina Tanudji, Senin (30/7), di lokasi PLTG Sambera, Kab. Kutai Kartanegara.
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Kenapa motor listrik lebih ramah lingkungan? Karena itulah, penggunaan motor listrik dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan motor konvensional karena tidak menghasilkan emisi dari pembakaran bahan bakar fosil.
-
Mengapa PLN dukung kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
Beroperasinya fasilitas ini semakin memperkuat pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakatKalimantan Timur khususnya di Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong yang menjangkau 20.000 kepala keluarga. Kerjasama ini juga merupakan sinergi BUMN antara PLN dengan PT Pertamina melalui anak usahanya, yakni PT Pertagas Niaga (PTGN) dimana sumbernya tersebut berasal dari kilang LNG milik PT Badak. Kontrak pembelian LNG ini memiliki jangka waktu 5 tahun dengan skema Build, Operate, Transfer (BOT) dalam penyimpanan dan regasifikasi LNG.
Selain itu, PTGN juga akan menyediakan fasilitas pengisian skala kecil sehingga dapat dikirimkan dengan moda transportasi trucking ke PLTG Sambera. Fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG ini dibangun dan dioperasikan PTGN dengan bentuk kerjasama operasi dengan PT Dharma Pratama Sejati.
Dengan LNG, performa pembangkit PLN tersebut akan semakin meningkat dan keandalan mesin terjamin. Selain itu, penggunaan LNG lebih ramah lingkungan karena akan mengurangi emisi gas buang, produksi limbah B3 dan pemakaian air tanah. Saat ini, kondisi kelistrikan di Kalsel, Kalteng dan Kaltim mengalami surplus pasokan listrik sebesar 487,4 MW dimana daya mampunya mencapai 1.537 MW dengan beban puncak di Sistem Kaltim sebesar 451,2 MW dan Sistem Kalselteng sebesar 598,4 MW. Adapun rasio elektrifikasi Kaltim mencapai 94,55 persen dan ditargetkan 100 persen pada 2021.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Medco Energi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan green ammonia sebagai energi primer PLTU dapat mengurangi penggunaan batu bara, sehingga menekan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia
Baca SelengkapnyaPLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaHidrogen hijau sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang 4 kali lebih murah dari Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaJumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaBantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik Global, PGN Ambil Langkah Begini
Baca SelengkapnyaBiomassa sawdust menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan energi primer untuk menggantikan peran batu bara.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca Selengkapnya