Mantan Menperin sebut sistem ekonomi Indonesia masih kapitalistik
Merdeka.com - Mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris mengatakan sistem politik ekonomi Indonesia masih berpihak pada pengusaha alias kapitalistik. Hal ini dinilai sangat merugikan bagi masyarakat.
"Kita sangat sangat-sangat kapitalistik. Politik ekonomi yang kita anut ini sebenarnya kapitalisme, murni kapitalisme," ungkapnya dalam diskusi di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (3/3).
Fahmi menjelaskan, sebagian besar modal ekonomi vital semisal lahan justru dikuasai oleh segelintir orang saja. Bahkan di suatu daerah, ada pengusaha yang menguasai 5 juta hektare lahan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Bagaimana dinasti politik berdampak pada kualitas demokrasi di Indonesia? Didominasi Orang-Orang Politik Arga melihat, sejauh ini partai besar sekalipun didominasi oleh orang-orang dari lingkup politik, bukan dari masyarakat luas. Bahkan jabatan strategis dengan mudah diperoleh dari hubungan keluarga dan kerabat. Dampaknya semakin sulit bagi individu dari kalangan masyarakat biasa untuk ikut andil dalam politik.
"Berita terakhir, ada pengusaha yang menguasai 5 juta hektare lahan. Tidak kecil itu," tegas dia.
"Dan bukan hanya satu orang. Ada beberapa yang menguasai lahan begitu besar dan semua diam. Terutama penguasa, seperti tidak terjadi apa-apa," tambahnya.
Oleh karena itu, Fahmi mempertanyakan keberpihakan Pemerintah. Menurutnya, komitmen Pemerintah untuk berpihak kepada masyarakat harus tergambar dalam kebijakan.
"Pemerintah berpihak ke mana? Kalau Pemerintah tetap stabil mempertahankan hubungannya dengan pengusaha, maka segala macam bentuk kebijakan akan tetap begitu," katanya.
"Tidak mungkin pengusaha merampas dari rakyat. Itu karena kebijakan. Mestinya kebijakan itu kan bisa membatasi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.
Baca SelengkapnyaKondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, Indonesia sudah terlalu banyak menteri di dalam suatu pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan upaya untuk mengurus permasalahan di industri padat karya, termasuk Sritex.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD berbicara soal Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku hukum di Indonesia belum sepenuhnya betul.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, banyak ketidakadilan dalam proses hukum di tanah air karena ada mafia hukum.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca Selengkapnya