Mantan Wadirut BRI tak setuju penggabungan bank BUMN syariah
Merdeka.com - Mantan Wakil Direktur Utama BRI sekaligus Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso mengaku tidak setuju dengan ide menggabungkan beberapa bank BUMN syariah. Menurut dia, upaya pengembangan industri keuangan syariah tidak semata-mata dilakukan dengan merger.
"Kenapa syariah itu lambat? Ada yang bilang, 'Oh kita tidak punya bank syariah yang besar', sehingga perlu memergerkan yang kecil-kecil menjadi bank yang besar. Saya tidak setuju. Kenapa? Itu makin memperburuk keadaan," ungkapnya dalam Seminar Nasional, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/5).
Sunarso berharap pemerintah secara teliti mempertimbangkan kebijakan merger Bank BUMN syariah karena akan berdampak pada pasar keuangan syariah di Indonesia.
-
Kenapa OJK dorong pengembangan perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional.Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa saja upaya OJK untuk perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis;Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
"Kalau dimerger jadi satu, di pasar, mau main sama siapa? Jadi hati-hati dengan ide menyatu-nyatukannya, memergerkan (bank syariah). Yang kecil-kecil itu harus dikembangkan menjadi besar," tegas dia.
"Kecuali kita gabungkan 2 atau 3 bank Syariah besar baru kita mainkan di pasar global. Segmen market global," lanjut dia.
Salah satu upaya mengembangkan industri syariah mikro, kata Sunarso, dapat ditempuh dengan melakukan digitalisasi. Salah satu keuntungannya adalah industri keuangan syariah bakal menjadi lebih transparan.
Meskipun demikian perlu ada sosialisasi lebih luas lagi terkait digitalisasi industri keuangan syariah. Sebab, industri kecil memang belum terlalu terbiasa dengan tuntutan administrasi yang memang sangat dibutuhkan dalam rangka transparansi.
"Transparansi di industri keuangan. Solusinya digital. Pemain besar sudah terbiasa dengan administrasi. Kalau kita alihkan segmen ke mikro, kita butuh edukasi mereka untuk tertib administrasi, tertib manajemen, tertib governance," tandasnya.
Informasi saja, Sunarso menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk sejak 2015 - hingga 2017. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2010 hingga 2015, Executive Vice President, Group Head (GH) Corporate Banking Agro Based di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2009 hingga 2010, serta Senior Vice President, Group Head (GH) Plantation Specialist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2007 hingga 2009.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.
Baca SelengkapnyaAlasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaStrategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca SelengkapnyaTerkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.
Baca SelengkapnyaPengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaOJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.
Baca Selengkapnya