Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manulife Ramal IHSG 2019 Berakhir di Posisi 6.900-7.100

Manulife Ramal IHSG 2019 Berakhir di Posisi 6.900-7.100 Perdagangan IHS Gedung BEI. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Andrian Tanuwijaya, memberikan pandangan terkait kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal I 2019. Dia mengatakan secara umum, kinerja emiten kuartal I 2019 sedikit di bawah ekspektasi pihaknya dengan pertumbuhan laba bersih rata-rata sebesar 8 persen yoy.

"Sektor finansial dan konsumer masih menjadi penopang pertumbuhan laba IHSG, diikuti oleh sektor telekomunikasi dan properti. Sementara itu, komoditas dan semen merupakan sektor dengan pertumbuhan laba negatif sepanjang Q1-19, sejalan dengan harga komoditas yang juga mengalami tren penurunan dalam 2 kuartal terakhir," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/5).

Meskipun demikian, Andrian mengatakan bahwa pihaknya masih mempertahankan target IHSG akhir 2019 di level 6.900 hingga 7.100. Tentu sembari mengharapkan adanya peningkatan kinerja emiten di kuartal-kuartal berikutnya.

Orang lain juga bertanya?

"Kami menyadari bahwa ada banyak pelaku ekonomi yang cenderung wait and see menjelang Pemilu di April kemarin. Oleh karena itu dengan berakhirnya penyelenggaraan Pemilu yang aman dan damai, aktivitas ekonomi kami harapkan akan mulai menunjukkan peningkatan yang akan berdampak positif pada kinerja laporan keuangan emiten-emiten," ungkap dia.

Dia mengakui bahwa pandangan tersebut cukup optimistis. Menurut dia, ada beberapa faktor yang mendasari pandangan optimistis tersebut. Faktor pertama, Indonesia sudah melalui Pemilu yang berjalan dengan aman. Berlalunya Pemilu menghilangkan sentimen ketidakpastian politik yang sebelumnya sempat membayangi pasar.

"Selain itu kami memandang adanya potensi Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga tahun ini. Dengan The Fed yang diperkirakan akan menahan tingkat suku bunga," ujarnya.

Indikasi The Fed akan menahan suku bunga ini, lanjut Andrian, membuka ruang gerak bagi BI untuk memangkas suku bunga. Penurunan suku bunga dapat menjadi sinyal bagi pasar bahwa BI sudah beranjak lebih pro-growth, dan ini berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar finansial Indonesia.

"Faktor-faktor tersebut ditambah basis fundamental ekonomi domestik yang sehat menurut kami dapat menjadi daya tarik pasar saham Indonesia dan menarik bagi investor asing," imbuh dia.

Sementara tantangan risiko, masih berasal dari faktor global. Salah satunya adalah perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dengan China. Gagalnya negosiasi dagang dapat memicu kembali ketidakpastian bagi pasar dan dunia usaha yang dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Namun sebaliknya, perkembangan positif negosiasi dagang dapat menjadi katalis bagi sentimen pasar.

"Selain risiko tersebut, sentimen yang dapat berdampak bagi pasar Indonesia adalah MSCI rebalancing di akhir bulan Mei. Porsi saham Indonesia dalam indeks MSCI berpotensi berkurang karena dimasukkannya saham China A-shares ke dalam indeks. Walau demikian ini merupakan one-off event yang sudah diperkirakan pasar dan hanya bersifat sentimen jangka pendek," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis kinerja pasar saham Indonesia pada 2019 akan positif meski bersamaan dengan tahun politik, bahkan diperkirakan IHSG bisa kembali melejit.

"IHSG bisa tumbuh tinggi lagi tahun depan. Hal ini karena akan lebih banyak emiten yang melantai di bursa sehingga bisa memberikan berbagai ruang dan pilihan kepada investor. Kalau angkanya (IHSG) bisa menyentuh 6.500-7.000," kata Wimboh.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen

Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pascalibur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Memerah
FOTO: Pascalibur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Memerah

IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.

Baca Selengkapnya
Ramai Capres-Cawapres Bursa Saham Malah Anjlok, Ternyata Ini Biang Keroknya
Ramai Capres-Cawapres Bursa Saham Malah Anjlok, Ternyata Ini Biang Keroknya

Terpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.

Baca Selengkapnya
Meneropong Pergerakan IHSG 2024, Bakal Tembus Level 7900
Meneropong Pergerakan IHSG 2024, Bakal Tembus Level 7900

IHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam

Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.

Baca Selengkapnya
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini

Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.

Baca Selengkapnya
Melihat Tren Saham Indika Energy (INDY) setelah Arsjad Rasjid Jadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud
Melihat Tren Saham Indika Energy (INDY) setelah Arsjad Rasjid Jadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad diumumkan sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud pada Selasa 4 September 2023.

Baca Selengkapnya
Ini Tantangan Terbesar Dihadapi Asuransi Jiwa di Indonesia, Lengkap dengan Solusinya
Ini Tantangan Terbesar Dihadapi Asuransi Jiwa di Indonesia, Lengkap dengan Solusinya

Penyebab utamanya adalah harga dasar (base pricing) yang terlalu rendah, penyesuaian tarif yang belum sesuai dengan inflasi medis.

Baca Selengkapnya
Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya
Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya

Inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Aset Industri Asuransi Naik Jadi Rp1.120 Triliun pada Mei 2024
OJK Catat Aset Industri Asuransi Naik Jadi Rp1.120 Triliun pada Mei 2024

Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Saham Semen Indonesia Masuk Daftar Konstituen Indeks Pefindo i-Grade, Begini Penjelasannya
Saham Semen Indonesia Masuk Daftar Konstituen Indeks Pefindo i-Grade, Begini Penjelasannya

Konstituen Indeks Pefindo i-Grade terdiri dari 30 perusahaan yang tercatat di bursa dan memiliki peringkat idAAA sampai dengan idBBB.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023

IHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.

Baca Selengkapnya