Marak aksi skimming, kepercayaan nasabah pada perbankan bisa merosot
Merdeka.com - Pengamat perbankan, Hilmi Rahman Ibrahim meminta perbankan segera membenahi sistem teknologi untuk mengatasi dan mencegah aksi skimming tak terjadi lagi. Sejauh pengamatannya, penanganan yang sering dilakukan oleh perbankan adalah mendata korban skimming serta mengembalikan uang nasabah yang hilang.
"Jadi kalau sudah ada korban, cukup ditanggung selesai, ini penanganan pertama dari skimming. Bank akan ganti kerugian nasabah korban skimming," ungkapnya dalam diskusi, di Hotel Diradja, Jakarta, Selasa (10/4).
Namun demikian, perbankan katanya tidak cukup kuat menangkal kasus skimming yang memang bukan hal baru dalam dunia perbankan.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kapan perampokan bank terjadi? “Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,“
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang menerima laporan penipuan keuangan di sektor jasa keuangan? Laporan itu diterima dari Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).
"Kasus skimming sudah selalu menjadi ancaman karena sudah 62 kali, berdasarkan catatan yang saya dapatkan. Jadi ini bukan sesuatu yang baru. Kalau bukan sesuatu yang baru maka penanganan harus cepat, dan bersifat mengatasi persoalan," katanya.
Jika perbankan lambat mengatasi masalah ini, maka sebagai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lama-kelamaan akan tergerus.
"Perbankan itu jasa. Sangat sensitif. Bayangkan kalau setiap minggu ada kejadian skimming. Kemudian pihak perbankan hanya bertahan dengan siapa korban, datang ke saya saya ganti. Kepercayaan pada institusi bank, yang lama-kelamaan melorot," tegas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaLembaga survei yang manipulasi data tidak akan dipercaya oleh kliennya dan bakal berumur pendek.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaAda banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Aspek penipuan menjadi salah satu yang jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaPenipuan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait dengan keuangan digital, semakin sering terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai modus penipuan tidak membuat mereka kapok ataupun takut menjadi seorang Agen BRIlink
Baca SelengkapnyaModus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.
Baca Selengkapnya