Maret 2016, ekspor nonmigas ke AS capai USD 1,25 miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas pada Maret 2016 mencapai USD 10,56 miliar, meningkat 3,58 persen dibandingkan Februari 2016. Namun, angka tersebut menurun 9,29 persen dibandingkan ekspor Maret 2016.
Kepala BPS Suryamin mengatakan Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia, mencapai USD 1,25 miliar. Disusul Jepang sebesar USD 1,07 miliar dan China sebesar USD 1,01 miliar.
"Secara kumulatif pada periode Januari-Maret 2016, Amerika Serikat mernjadi negara tujuan ekspor terbesar sebesar 12,04 persen dengan nilai USD 3,62 miliar. Sedangkan Jepang sebesar 10,71 persen dengan nilai USD 3,22 miliar dan Tiongkok sebesar 9,42 persen dengan nilai USD 2,84 miliar," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/4).
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Kenapa uang Jepang di Sumatera menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa koin-koin China digunakan di Jepang? 'Orang Jepang membuat koin mereka sendiri hingga pertengahan abad ke-10, namun berhenti pada saat itu karena perubahan perekonomian dan kurangnya pasokan bijih tembaga,' kata Segal, dan terkadang koin China digunakan sebagai gantinya.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
Dia menambahkan, rata-rata agregat harga ekspor Indonesia secara total pada Maret 2016 menurun 6,2 persen terhadap Februari 2016. Sedangkan rata-rata harga ekspor nonmigas juga menurun 6,78 persen, dan rata-rata harga ekspor migas meningkat 0,1 persen terhadap Februari 2016.
Sementara itu, tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Maret tahun 2016 adalah Jawa Barat sebesar 18,08 persen dengan nilai USD 6,07 miliar. Kemudian Jawa Timur Sebesar 14,49 persen dengan nilai USD 4,86 miliar, dan Kalimantan Timur sebesar 9,97 persen dengan nilai USD 3,34 miliar.
"Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 42,54 persen dari seluruh ekspor nasional," katanya.
"Namun dibandingkan Maret 2015, posisi dari provinsi-provinsi tersebut masih sama saja, artinya belum menghasilkan barang-barang ekspor yang belum signifikan. Padahal kita punya potensi."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat mengalami penurunan tajam.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca Selengkapnya