Maruarar Sirait sebut setoran pajak bakal kurang hingga Rp 200 T
Merdeka.com - Berdasarkan data Ditjen pajak, hingga 4 November lalu, penerimaan pajak baru mencapai Rp 774,5 triliun. Itu baru sekitar 60 persen dari target penerimaan pajak dalam APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 1.294, triliun.
Anggota Komisi XI DPR-RI, Maruarar Sirait menilai penerimaan negara dari sektor pajak tak akan tercapai 100 persen. Bahkan, penerimaan pajak bakal berkurang hingga RP 200 triliun.
"Menurut saya shortfallnya itu kalau dugaan saya dari data informasi yang ada itu Rp 200 triliun. Itu artinya akan jadi pelajaran berharga buat DPR dan pemerintah. Di satu sisi, DPR tidak boleh sembarangan lagi memberikan persetujuan. karena akibatnya apa? bayangkan kalau sampai APBN terserap 100 persen, belanja barang modal itu defisitnya bisa Rp 290 trilliun," ujarnya saat ditemui merdeka.com di Jakarta, Jumat (6/11).
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Apa yang dikatakan Maruarar tentang pendukung Jokowi? Maruarar juga menambahkan bahwa pendukung-pendukung Jokowi akan turun di berbagai partai lainnya, termasuk PDIP.
-
Kapan Jokowi menyampaikan pesan tentang pengelolaan anggaran? Jokowi menyampaikan alasan mengapa semua negara memiliki ketakutan terhadap hal-hal tersebut.'Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
Lebih lanjut, Maruarar meminta pemerintah agar lebih berhati-hati dalam menyanggupi target penerimaan pajak dan mengevaluasi penerimaan negara. Dia pun mengusulkan pemberian reward khusus untuk kantor wilayah pajak yang mencapai target.
"Kalau perlu di breakdown per Kanwil. Jakarta berapa, Bandung berapa, Surabaya berapa, seperti itu. dan itu ada manfaatnya, sehingga Kanwil-Kanwil Pajak, kepala-kepala kantor pajak yang berhasil mencapai targetnya dan juga tidak ada masalah hukum, tentu mendapat reward yang baik," sambungnya. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani khawatir jika target rasio pajak 23 persen itu justru menimbulkan kesalahpahaman.
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait kembali memimpin rapat bersama jajaran kementeriannya.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Maruarar menegaskan pada jajarannya untuk selalu terbuka, termasuk soal kondisi dan keuangan
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.
Baca SelengkapnyaAra juga meminta bantuan dari pelaku usaha guna memangkas harga pengadaan material.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku akan membentuk lembaga khusus untuk penerimaan negara yang dikomandoi Presiden.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaAra ini ingin agar tanah sitaan negara bisa dapat dijual dengan murah kepada rakyat.
Baca Selengkapnya