Ma'ruf Amin Sebut Sri Mulyani Cocok Jadi Ketua IAEI
Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (DPP IAEI), Ma'ruf Amin menyebut bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi sosok yang tepat untuk menjadi Ketua IAEI. Hal itu disampaikannya dalam acara Muktamar ke-IV IAEI di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta.
Ma'ruf Amin mengatakan, dari beberapa tokoh lingkungan di pemerintahan, Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sosok Sri Mulyani lah yang paling potensial. Sebab, jika dilihat dari pengalaman di bidang perekonomian bendahara negara tersebut dinilai cocok di bidang ini.
"Dari berbagai konsultasi dari beberapa tokoh dan pihak yang paling tepat pimpin adalah Ibu Sri Mulyani Indrawati," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan, di Jakarta, Jumat (23/8).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Siapa orang tua Sri Mulyani? Ia adalah anak ketujuh dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof. Retno Sriningsih Satmoko.
-
Siapa yang Sri Mulyani ajak bermain di kantornya? Sri Mulyani bahagia mengajak cucu kecilnya bermain di sela-sela pekerjaannya, terutama cucu laki-lakinya.
-
Kapan Sri Mulyani bertemu Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2).
Ma'ruf pun berharap Sri Mulyani dapat mengisi kursi kepemimpinan IAEI yang sebelumnya dipegang oleh Bambang Brodjonegoro. Dengan demikian, ke depan mampu membawa keuangan syariah lebih baik.
"Mudah-mudahan ini jadi suatu kesepakatan. mudah-mudahan ini menjadi motor penggerak, membuat lembaga-lembaga syariah berkembang," kata Ma'ruf.
Merespon itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun tak mau terburu-buru. Sebab untuk mencapai itu harus melewati proses panjang. "Belum belum, itu tidak. Jadi saya belum memberikan jawaban apa-apa karena ini kan masih muktamar, nanti ya. Kan ini baru mau mulai muktamarnya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani menjadi salah satu sosok penting di balik berbagai perencanaan dan kebijakan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaOptimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ujang, penentuan dan pengumumannya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMasih banyak nama yang lebih kompeten daripada Tommy Djiwandono untuk menggantikan Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dinilai memiliki kemampuan dalam menjaga disiplin fiskal APBN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca SelengkapnyaPrinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca Selengkapnya