Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marwan: Hasil pemeriksaan Petral di era SBY selalu tak jelas

Marwan: Hasil pemeriksaan Petral di era SBY selalu tak jelas Pertamina. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Direktur IRESS, Marwan Batubara kembali bicara terkait keberadaan anak usaha PT Pertamina Persero, Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Menurut Marwan, masalah Petral sebenarnya sudah dirasakan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun tidak pernah ada penyelesaian terkait mafia yang diduga bersarang di Petral.

Marwan menyarankan pada pemerintahan Jokowi-JK agar isu Petral segera diselesaikan. Cara yang paling tepat adalah membawa hasil audit Petral ke BPK dan ranah hukum. Jangan sampai hasil audit Petral kali ini hanya menjadi isu sesaat.

"Harus ada tindak lanjut. Kami ingin tuntas, tidak ingin jadi isu sesaat. Jangan sampai ada isu proteksi kekuasaan sesaat. Ini kita pegang kartu, jangan jadi alat barter pemegang kuasa. Pengalaman seperti itu," tegasnya dalam diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Dewan Pers, Jakarta, Minggu (15/11).

Dia menceritakan,‎ Petral dianggap sebagai salah satu sarang mafia minyak dan gas bumi (migas) semenjak tahun 2.000. Bahkan, pemerintah saat itu bersama dengan DPR telah membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menyelidikinya pada 2009. Tetapi hasilnya nihil.

"Ternyata ketika pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono hasilnya enggak jelas.‎ Bikin pansus 2009 oleh DPR juga, tapi enggak ada hasilnya," katanya.

Belajar dari kasus-kasus tersebut, Marwan mengharapkan Presiden Joko Widodo menuntaskan kasus mafia di Petral ini. Sehingga bisa mewujudkan janji-janji yang pernah disampaikan pada masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2014. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya

Kasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya
Alexander Marwata Akui Sistem Pengawasan di KPK Rawan, Ada Laporan Korupsi di Kementan Mandek Tiga Tahun
Alexander Marwata Akui Sistem Pengawasan di KPK Rawan, Ada Laporan Korupsi di Kementan Mandek Tiga Tahun

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK Alexander Mawarta pada saat membahas mengenai sistem monitoring di KPK yang dianggap rawan baginya.

Baca Selengkapnya
Kasus Mutilasi ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Belum Terungkap, Ini Kata Mahfud MD
Kasus Mutilasi ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Belum Terungkap, Ini Kata Mahfud MD

Aparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.

Baca Selengkapnya
MAKI Kritik Penanganan Kasus Harun Masiku di Era Ketua KPK Nawawi: Ternyata Omong Doang
MAKI Kritik Penanganan Kasus Harun Masiku di Era Ketua KPK Nawawi: Ternyata Omong Doang

"Pak Nawawi Pomolango, Ketua Sementara mengatakan sehabis dilantik itu akan mengejar Harun Masiku. Ternyata hanya omong doang karena kemarin buktinya tak ada,"

Baca Selengkapnya
Habiburokhman Gerindra Sentil Mahfud soal Pembunuhan Vina Cirebon: Ente 5 Tahun Jadi Menko Polhukam Tak Bisa Ungkap Kasus Itu
Habiburokhman Gerindra Sentil Mahfud soal Pembunuhan Vina Cirebon: Ente 5 Tahun Jadi Menko Polhukam Tak Bisa Ungkap Kasus Itu

Habiburokhman menyentil Mahfud. Dia mengungkit kinerja Mahfud saat menjabat Menko Polhukam selama hampir lima tahun.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Tidak Ada Fakta Hukum Prabowo Pernah Langgar HAM
Gerindra: Tidak Ada Fakta Hukum Prabowo Pernah Langgar HAM

Menurut Gerindra, Prabowo tidak memiliki kaitan dengan kasus pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya