Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masalah teknologi jadi tantangan pemerintah implementasikan reforma agraria

Masalah teknologi jadi tantangan pemerintah implementasikan reforma agraria Sofyan Djalil. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Implementasi kebijakan pemerintah terkait dengan reforma agraria masih mengalami sejumlah tantangan. Sejumlah skenario telah disiapkan oleh pemerintah untuk mengatasinya.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan, saat ini lahan-lahan pertanian sudah banyak ditinggalkan orang. Seandainya lahan tersebut didistribusikan, ada peluang tidak digarap dengan baik. Tentu masalah seperti ini menjadi pertimbangan pemerintah.

Pada sisi lain, jika yang didistribusikan adalah hak guna usaha di sektor perkebunan, dikhawatirkan berdampak terhadap produktivitas nasional. Hal ini akan ikut mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

Orang lain juga bertanya?

"Masih banyak lagi tantangan-tantangan lainnya, seperti masalah teknologi," katanya dalam dikusi di Megawati Institute di Jakarta, Rabu (27/9).

Kendati demikian, dia meyakini reforma agraria tetap dapat dilakukan dengan sejumlah modifikasi. Misalnya melalui pengenaan pajak progresif terhadap pengelolaan lahan yang sudah ada. Untuk itu, BPN sedang menyiapkan koordinat digital agar posisi lokasinya akurat.

Pada saat bersamaan, pemerintah akan mendorong koperasi menjadi korporasi. Untuk kepentingan tersebut, pemerintah akan membantu masyarakat dalam hal akses keuangan, teknologi, pasar, serta pemasaran.

"Dari simulasi alokasi lahan 9 juta hektare, jika diinjeksi kepada masyarakat, akan berdampak terhadap penurunan indeks gini tanah dari 0,59 menjadi 0,35," tegasnya.

Ekonom Megawati Institute Faisal Rahman mengakui pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan membangun aset produktif milik orang miskin. Selain akses keuangan dan teknologi, penting juga memberikan edukasi, fasilitas irigasi untuk pertanian, serta subsidi barang input.

Karena itulah, dia menyatakan sepakat dengan kebijakan reforma agraria yang diusung pemerintah. Dia menambahkan, kebijakan tersebut akan mampu mengikis ketimpangan. "Tapi tidak hanya redistribusi aset, tapi juga redistribusi akses. Ini penting sekaligus untuk dilakukan oleh pemerintah," kata Faisal.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan kebijakan satu peta dalam hal cross checking tentu memerlukan banyak aspek teknologi. Di mana, banyak lembaga multilateral tertarik untuk membantu.

"Saran saya, apabila hal ini msh bisa ditangani oleh negara, maka baiknya negara saja yang menangani hal ini untuk mempertahankan kemandirian dan keamanan informasi negara," kata Arif.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Peningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.

Baca Selengkapnya
Ungkap Ragam Konflik Agraria, Menteri Hadi Tjahjanto: Negara Harus Hadir Menyelesaikan
Ungkap Ragam Konflik Agraria, Menteri Hadi Tjahjanto: Negara Harus Hadir Menyelesaikan

Reforma agraria dinilai bisa menjawab semua ragam konflik tanah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Diskusi Arah Reforma Agraria, Dirjen Penataan Agraria Harapkan Program Terus Berlanjut
Diskusi Arah Reforma Agraria, Dirjen Penataan Agraria Harapkan Program Terus Berlanjut

Kementerian ATR/BPN berupaya menjalankan program Reforma Agraria yang berorientasi memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.

Baca Selengkapnya
Pembangunan 3 Juta Rumah Ternyata Butuh 26.000 Hektare Lahan, di Mana Lokasinya?
Pembangunan 3 Juta Rumah Ternyata Butuh 26.000 Hektare Lahan, di Mana Lokasinya?

Angka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.

Baca Selengkapnya
Zulhas Ungkap Tantangan Swasembada Pangan: Birokrasi Berbelit
Zulhas Ungkap Tantangan Swasembada Pangan: Birokrasi Berbelit

Zulhas mengaku pening melihat bentroknya kewenangan aturan antara pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya
Sindiran Menko Zulhas: BRIN Malah Bicara Moderasi Beragama, Padahal Kita Butuh Bibit Padi Unggul
Sindiran Menko Zulhas: BRIN Malah Bicara Moderasi Beragama, Padahal Kita Butuh Bibit Padi Unggul

Zulhas menyebut, salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam menyediakan bibit unggul.

Baca Selengkapnya
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera

"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."

Baca Selengkapnya
Food Estate Tetap Lanjut, Mentan: Demi Kebutuhan Pangan Nasional
Food Estate Tetap Lanjut, Mentan: Demi Kebutuhan Pangan Nasional

Menteri Amran meminta agar pendapatan milenial tidak kurang dari Rp10 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Banyak Investor Kabur dari RI: Percuma Marketing, Pembebasan Lahan Saja Gagal dan Izin Ruwet
Jokowi Ungkap Banyak Investor Kabur dari RI: Percuma Marketing, Pembebasan Lahan Saja Gagal dan Izin Ruwet

Menurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Pangan Sedunia Tarakan Genjot Produksi Pertanian
Peringati Hari Pangan Sedunia Tarakan Genjot Produksi Pertanian

Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, perlu adanya upaya menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian

Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.

Baca Selengkapnya