Masih Banyak Masyarakat Tak Pakai MyPertamina Saat Beli BBM Subsidi
Merdeka.com - Pertamina telah mengeluarkan aturan mengenai pembelian Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan pertalite harus menggunakan aplikasi MyPertamina, agar subsidi yang disalurkan tepat sasaran. Namun, hingga saat ini belum semua masyarakat membeli BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memakai aplikasi tersebut.
"Belum semua pakai (aplikasi MyPertamina), masih banyak yang belum tapi masih kita layani seperti biasa," kata Salah satu petugas SPBU Halim, Jakarta Timur, Anita kepada Merdeka.com, Senin (19/9).
Dia menambahkan bagi yang belum mempunyai aplikasi MyPertamina namun tetap ingin melakukan pembelian BBM bersubsidi tetap bisa dilakukan. Nantinya pembelian dapat dilakukan seperti biasa secara tunai namun nomor kendaraan akan dicatat oleh petugas.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana cara menentukan pengguna BBM Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa itu konsumsi BBM? Untuk pemilik kendaraan konvensional, menghitung konsumsi bahan bakar adalah hal yang sangat krusial, terutama dengan fluktuasi harga bensin yang terjadi setiap bulan. Agar tidak mengalami pengeluaran berlebih akibat penggunaan BBM yang tidak efisien, banyak pengendara yang mulai mencatat konsumsi bahan bakar setiap kali mereka mengisi bensin.
"Tetep bisa beli tapi nanti kita catat nomor platnya. Agak repot sih tapi ini arahan dari atasan,” ujarnya.
Anita menuturkan, kendala yang terjadi dikarenakan penggunaan aplikasi My Pertamina yang belum merata saat akan melakukan pembelian BBM. Dia menjelaskan, misalnya yang sudah pakai kadang terkendala sinyal sehingga susah transaksi di aplikasinya. Kemudian bagi yang belum mempunyai aplikasi, itu harus dicatat dulu nomor kendaraanya. Sehingga prosesnya lebih lama dibandingkan biasanya.
"Kendala pasti ada, ini juga bikin antrian jadi makin panjang. Ya petugas cuma bisa menghimbau agar segera daftar My pertamina aja," jelasnya.
Salah satu pengguna MyPertamina, Satria mengatakan, awal pendaftarannya memang agak sulit dan aplikasi yang terkadang error. Meski begitu, dia tetap memilih mempunyai aplikasi tersebut sejak awal.
"Pakai saja, takutnya nanti wajibkan. Nanti kalau belum punya tidak bisa dapat kan ngeri," terang Satria.
Namun berbeda hal disampaikan oleh Agus, yang juga salah satu pembeli BBM bersubsidi. Hingga saat ini, dia belum menggunakan MyPertamina dalam melakukan pembelian. Hal ini disebabkan dirinya kesusahan dalam mendaftar akibat aplikasi yang error dan sistem pembayaran transaksi yang nanti harus dilakukan secara digital.
"Belum pakai karena males saja, harus isi saldo segala. Udah coba daftar tapi ribet, " keluhnya.
Agus juga menuturkan karena pengunaan ini belum wajib dan masih bisa melakukan pembelian secara tunai. Sehingga saat ini, dia belum punya keinginan menggunakan aplikasi tersebut. Meski begitu, jika bisa, dia lebih memilih untuk tidak perlu ada aplikasi itu dalam melakukan transaksi BBM bersubsidi.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guna menghindari penumpukan antrean di SPBU, Pertamina juga mengajak para pemudik untuk menyiapkan berbagai skema pembayaran digital.
Baca SelengkapnyaJika ada masyarakat yang kesulitan mendaftar, bisa menghubungi Pertamina Call Center 135.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaPertalite adalah salah satu BBM Subsidi, sehingga pengaturan oleh regulator dimaksudkan agar BBM subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina bersiap untuk menerapkan program BBM tepat sasaran untuk penyaluran Pertalite sebagai Jenis BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini lokasi yang difokuskan untuk program QR Pertalite ini adalah beberapa wilayah di Jawa Madura Bali atau JAMALI.
Baca SelengkapnyaPendataan itu untuk memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran dan tepat kuota.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, SPBU mini milik Pertamina ini hanya menjual Pertamax.
Baca SelengkapnyaBenarkah Petamina tidak lagi jual Pertalite sejak 1 September 2024? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kupang dapat menikmati berbagai penawaran menarik dengan membeli produk non subsidi dan Bright Gas.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga terus berupaya mendukung upaya-upaya subsidi tepat dengan melakukan pendataan.
Baca Selengkapnya