Masih belum efektif, Pemerintah diminta kaji ulang soal HET beras
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan telah resmi memasang Harga Eceran Tertingi (HET) untuk komoditi beras. Harga tersebut, diberlakukan per 1 September 2017. HET beras medium sebesar Rp 9.450, berlaku Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi.
"Kalau beras kan harganya tidak bisa ditentuin. Berubah-ubah sesuai musim. Seperti sekarang musim kemarau harga dari petaninya saja sudah tinggi. Jadi dilihat dari apa HET itu? Harga pupuk yang dibeli petani saja sudah mahal," kata Nanang, kepada Merdeka.com, Minggu (10/9).
Saat ini, lanjutnya, harga beras di pasaran rata-rata adalah sekitar Rp 10.000 per kg. Meski ada jenis beras yang bisa dijual dengan harga Rp 9.450 per kg, namun kualitasnya tidak terlalu bagus dan barangnya kosong.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
"Yang Rp 9.000 an barangnya sudah lama kosong," ujarnya.
Nanang menilai, pemerintah perlu mengkaji ulang HET beras. Harus jelas patokan yang dijadikan dasar penentuan harga tersebut serta melibatkan para pengusaha di dalam menyusun kebijakan.
"Karena kita juga kan gak mungkin ngasih harga yang rendah ke petani supaya bisa jual sesuai HET," ungkapnya.
Sementara itu, Nanang mengungkapkan, para konsumen juga sudah jarang yang menanyakan harga beras di bawah Rp 10.000 per kg. "Rata-rata yang beli tuh maunya yang Rp 10.000," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca Selengkapnyapenetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya