Masih Berusia 14 Tahun, Remaja Ini Raup Ratusan Juta dari Bisnis Lilin
Merdeka.com - Mayoritas remaja zaman sekarang menghabiskan hari-harinya untuk sekolah dan bermain bersama teman-teman. Tapi berbeda dengan Charlie Griffiths, dia justru sudah mulai berbisnis sejak usia 12 tahun. Bisnis yang ia bangun adalah membuat lilin. Selama dua tahun, bisnisnya berkembang pesat ke sektor lain dan mampu menghasilkan ribuan pound sterling setiap tahun.
Berawal dari lilin, kini Charlie membangun perusahaan dengan menjual peralatan rumah tangga, pakaian anak- anak, dan celana panjang. "Aku selalu tertarik memulai bisnisku sendiri," jelas Charlie yang dikutip di The Sun, Selasa (10/9).
"Saya memutuskan untuk mulai berbisnis lilin setelah saya membaca semua hal-hal buruk tentang mereka (lilin) dan saya ingin membuat beberapa yang ramah lingkungan," jelas dia.
-
Bagaimana cara memulai bisnis? Deborah mengungkapkan bahwa banyak individu memiliki ide cemerlang, tetapi mereka sering kali tidak tahu cara untuk merealisasikannya. 'Dan ketika mencari investasi bisnis, Anda harus bisa menunjukkan kenapa Anda yang tepat. Itu adalah perbedaan utama, itu yang membuat seseorang menjadi wirausahawan,' ungkapnya.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana Linda memulai usaha? 'Awal membuka ini, saya tidak meniatkan untuk dijadikan sebuah usaha. Tetapi hanya mengisi waktu luang setelah resign dari pekerjaan di sebuah perusahaan telekomunikasi,' terangnya, mengutip YouTube Liputan6, Rabu (28/2).
-
Bagaimana Wina memulai usaha? Sebelum kerja di PT, pabrik permen,' kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7). Bermula dari Hobi Masak Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah.
-
Bagaimana Dina memulai usaha? Dina benar-benar mulai dari nol, dia mempelajari resep dari internet dan YouTube. Dengan modal Rp300 ribu, Dina memproduksi roti Maryam di kos-kosannya.
Berawal dari hal tersebut, dia membuat sebuah perusahaan yang membuat lilin. Namun lilin yang dia buat lain. Dia mendesain ulang dan memastikan bahwa bahan yang terkandung bebas dari zat-zat berbahaya.
Harga lilin berbeda-beda tergantung pada bau dan kemasan. Tetapi jika digambarkan, harga lilin yang dia jual di kisaran 9 pounds atau Rp156 ribu hingga 12 pounds atau Rp209 ribu (1 pound sterling = Rp17.426).
Bisnisnya saat ini menjual sekitar 250 produk per tahun dan memberikannya omzet tahunan sekitar 10 ribu pounds setara dengan Rp174 juta.
Hari-hari Charlie
Charlie mengaku menjalankan bisnisnya di waktu luangnya. Walaupun tentu saja hal itu membuat Charlie menjadi tidak punya banyak waktu luang.
"Aku pulang dari sekolah dan mengerjakan PR-ku dulu dan setiap waktu senggang aku persembahkan untuk berbisnis," jelas Charlie.
Hal tersebut menurutnya termasuk berurusan dengan permintaan dan pemasok pelanggan. Mengunjungi pameran dagang serta mengemas barang untuk dikirim.
Awal Bangun Bisnis
Charlie memulai bisnisnya di kamar tidurnya. Untungnya bisnisnya berjalan dengan baik sehingga dia berkembang dari kamar tidur menjadi kantor di dalam rumah.
"Saya mulai di kamar saya, tetap sekarang memiliki ruang kecil untuk bekerja, serta beberapa rak untuk penyimpanan," kata Charlie.
Orang tuanya juga mendukung dan membantu ketika Charlie membutuhkan. Seperti menemaninya dalam melakukan perjalanan ke pameran dagang. Seperti kebanyakan bisnis pada umumnya, bisnisnya juga kerap mendatangkan masalah.
"Sebagian besar menyenangkan. Ada beberapa pelanggan sesekai marah, tapi ya hanya itu," ungkap Charlie.
Untuk saat ini Charlie tidak memiliki rencana untuk melepaskan bisnisnya, malah dia ingin menambahkan ranah bisnisnya menjadi toko pop- up.
Reporter: Chrismonica
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:Berawal Bujuk Anak, Lia Sukses Kembangkan Bisnis Jus SayuranBisnis Tak Disengaja, Omzet Kerajinan Dewi Kini Raup Rp5 Juta per BulanVIDEO: CEO JNE, Putra Mahkota di Medan Perang Bisnis EkspedisiKisah Sukses Muhammad Feriadi, Berambisi Bawa JNE Rajai Bisnis Pengiriman RIBerawal Hobi, Disyon Toba Sukses Dirikan Consina Bermodal Rp 50.000Deretan Kota Terbaik di Dunia untuk Pengusaha Wanita, Jakarta Peringkat Berapa? (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui berbagai proses yang cukup panjang, wanita ini sekarang sukses membangun bisnis kids hampers.
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratifnya ini viral di Tiktok dan menuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaPernah bangkrut akibat judi online, pemuda ini kini bangkit berjualan colenak dan sudah memiliki banyak cabang.
Baca SelengkapnyaTabungan orang tua Ilham bahkan ludes untuk menyuntikan modal usahanya.
Baca SelengkapnyaBermodalkan Rp100.000 hasil pinjam keluarga, Fadel memberanikan diri membeli kaos polos dan membuat desain kaosnya sendiri.
Baca SelengkapnyaMuhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang pemuda 17 tahun yang berhasil raup untung Rp100 juta per bulan dari berjualan sayur.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaMemulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaVia mampu menjual 1.000-2.000 pcs per bulan bahkan meningkat hingga 2—3 kali lipat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Bella merupakan seorang pekerja biasa, kemudian terbesit di hatinya ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Baca Selengkapnya