Maskapai Merpati menunggu mati
Merdeka.com - Nasib penyelamatan maskapai penerbangan nasional PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) semakin tidak jelas arahnya. Tahun lalu pemerintah sempat menjanjikan untuk menyelamatkan Merpati dari lilitan utang yang hingga saat ini jumlahnya menyentuh Rp 7,3 triliun.
Namun janji tersebut belum juga terealisasikan hingga saat ini. Maskapai ini seolah tinggal menunggu ajalnya saja. Apalagi pemerintah melalui Kementerian BUMN memastikan tidak akan memberikan suntikan dana segar untuk maskapai penerbangan pelat merah ini. Satu-satunya jalan hanya dengan kerja sama pihak lain.
"Yang jelas pemerintah tidak mau menginjeksi lagi. Terserah mau kerja sama sama siapa saja silakan," ujar Deputi restrukturisasi dan industri strategis Kementerian BUMN Wahyu Hidayat usai rapim di kantor Pertamina Pusat, Kamis (9/4).
-
Kenapa Pelita Air batal terbang? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Dimana pesawat Merpati dibajak? Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang membajak pesawat Merpati? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Kenapa BP Tapera tidak boleh investasi di saham? BP Tapera pilih investasi yang fixed income sehingga uang para peserta tidak berkurang Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan, pemupukan dana peserta tidak diinvestasikan di saham. BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Kapan pembajakan pesawat Merpati terjadi? Drama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
-
Bagaimana cara pemerintah menghentikan investasi Temu di Indonesia? Perlu dicatat bahwa Temu bukan satu-satunya perusahaan yang menjadi target pemerintah. Budi Arie mengungkapkan bahwa Shein juga termasuk dalam daftar aplikasi yang ingin diblokir.
Sejauh ini, Kementerian BUMN menyatakan ada dua pihak yang mau bekerja sama operasional dengan Merpati. Dua produsen pesawat, Xi'an Aircraft Industrial Corporation asal China dan Sukhoi asal Rusia menyatakan minat menjadi investor sekaligus menyelesaikan persoalan yang dihadapi Merpati. Xian sendiri merupakan produsen pesawat jenis MA-60 yang saat ini juga dioperasikan Merpati. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan kelanjutan kerja sama tersebut.
Usai bertemu Wahyu untuk mengetahui kondisi riil Merpati, kedua perusahaan tersebut belum menindaklanjuti kembali. Wahyu mengakui, dalam pertemuan itu, pihaknya membuka lebar pintu kerja sama dalam bentuk apapun.
"Rusia dan China ketemu saya. Mau kerja sama dengan Merpati silakan. Bawa pesawat silakan. Bentuknya kerja sama apa terserah," katanya.
Namun, hingga saat ini kedua perusahaan belum menemuinya lagi. Alasannya, Xian dari China merupakan perusahaan BUMN asal negeri tirai bambu jadi harus memberikan laporan terlebih dahulu kepada pemerintahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini kedua perusahaan raksasa tersebut belum mencabut rencana investasinya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembubaran BUMN ini dilakukan hingga seluruh aset dan kewajiban kreditur selesai.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaPenghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaDjarum dan Wings Group tetap masuk sebagai investor di IKN.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaPihaknya sudah mendapatkan tiga kajian untuk mengakuisisi KCI.
Baca SelengkapnyaLangkah Pemerintah Yakinkan Investor Saat Kepala dan Wakil Otorita Mundur
Baca SelengkapnyaArya menyampaikan, keenam BUMN tersebut masih ada yang dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di pengadilan.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus didesak menghentikan PLTU batubara untuk mengurangi emisi karbon.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra meminta Kemenhub meninjau ulang TBA tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca Selengkapnya